Fenomena Manusia Tikus Akibat Ketatnya Persaingan Kerja Gen Z di China

Arintha Widya - Senin, 9 Juni 2025
Fenomena manusia tikus di China di kalangan Gen Z dan milenial.
Fenomena manusia tikus di China di kalangan Gen Z dan milenial. pocketlight

Parapuan.co - Persaingan ketat untuk mendapatkan pekerjaan tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga China (Tiongkok). Di tengah ketatnya persaingan dunia kerja dan tekanan akademik yang luar biasa di China, muncul sebuah istilah yang kini merepresentasikan gaya hidup anak muda yang memilih mundur dari "perlombaan tikus" atau rat race. Mereka menyebut diri sebagai rat people atau lao shu ren, yang artinya manusia tikus.

Fenomena ini bukan sekadar lelucon internet. Di balik candaan dan konten vlog lucu, tersimpan realita getir tentang beban hidup generasi muda China, terutama dari kalangan Gen Z dan milenial.

Bagaimana fenomena ini terjadi dan seperti apa ketatnya persaingan kerja anak muda di China? Simak informasi lengkapnya sebagaimana merangkum Channel News Asia di bawah ini!

Gaya Hidup Ala Tikus, Simbol Perlawanan dalam Diam

Mereka yang mengidentifikasi diri sebagai rat people alias "manusia tikus" biasanya menjalani hidup yang tertutup, lebih aktif di malam hari, dan sering menghabiskan waktu hanya di kamar. Mereka bangun siang, makan sekali sehari, dan kembali ke siklus antara tempat tidur, makanan, serta ponsel hingga larut malam.

"Saya bangun siang, tirai kamar saya selalu tertutup karena terlalu terang. Tikus butuh lingkungan yang redup untuk bertahan," kata Pu Yiqin, mahasiswi Tiongkok yang tengah menempuh studi magister di London, dalam sebuah wawancara dengan CNA. Ia mengunggah rutinitas harian sebagai rat person di aplikasi Xiaohongshu, dengan gaya humoris tapi menyentil kenyataan hidup.

Bagi banyak pemuda, memilih menjadi rat person adalah bentuk perlawanan pasif terhadap budaya hustle yang menuntut efisiensi dan produktivitas tanpa henti. Mereka lelah dengan ekspektasi tinggi dan kompetisi brutal yang mereka hadapi sejak bangku sekolah.

Tekanan yang Tak Seimbang antara Banyak Belajar, Sedikit Hasil

China tengah menghadapi situasi pelik di mana angka pengangguran usia muda mencapai 15,8 persen pada April 2025. Ini memang turun dibandingkan tahun lalu, namun masih sangat tinggi. Di sisi lain, tahun ini mencatat rekor 12,22 juta lulusan perguruan tinggi, melonjak signifikan dari 9 juta pada 2021.

Baca Juga: Lowongan Kerja di Tengah Badai PHK, 10 Strategi agar Kamu Tetap Punya Peluang

Sumber: Channel News Asia
Penulis:
Editor: Arintha Widya