7 Tips Merangsang Produksi ASI bagi Ibu yang Baru Melahirkan

Anna Maria Anggita - Selasa, 1 Agustus 2023
Tips merangsang produksi ASI
Tips merangsang produksi ASI blanscape

Parapuan.co - Setelah melahirkan, pastinya ibu ingin memberi santapan pertama ke buah hati, sayangnya bisa saja ASI masih sedikit atau bahkan tidak keluar sama sekali.

Tentunya kondisi tersebut pun bisa membuat ibu stres karena sang buah hati belum mendapatkan sumber makanan.

Meski begitu, sebaiknya jangan stres dulu karena ada hal yang bisa dilakukan untuk melancarkan ASI.

Bertepatan dengan Pekan ASI Sedunia pada 1-7 Agustus, yuk ketahui tips merangsang ASI setelah ibu melahirkan:

1. Memerah ASI

Baik keluar atau tidak, sebaiknya tetap perah payudara agar terangsang untuk memproduksi ASI, bila perlu buat jadwal rutin.

Dilansir dari kemkes.go.id, ibu juga bisa memerah ASI saat menyusui bayi, langkah ini bisa membuat produksi susu jadi keluar lebih banyak.

Misalnya jika Kawan Puan menyusui bayi di payudara sebelah kanan, maka kamu bisa perah kirinya.

2. Perah ASI Usai Menyusui

Baca Juga: Kata Ahli, Ternyata Inilah Penyebab Mengapa ASI Tidak Lancar

Selain itu, setelah menyusui bayi, ibu juga bisa lanjut memerah payudara.

Pasalnya setelah menyusui, kadang payudara masih terasa penuh, sehingga bisa dikosongkan.

Pengosongan payudara ini penting agar produksi ASI jadi lebih maksimal.

3. Perah ASI dari Kedua Payudara Bersamaan

Demi mendapatkan hasil yang lebih maksimal, Kawan Puan bisa memerah kedua payudara secara bersamaan.

Kawan Puan bisa menggunakan alat dua corong pompa ASI secara bersamaan.

Langkah ini penting agar waktu memerah ASI pun jadi lebih efisien.

4. Pakai Teknik Power Pumping

Baca Juga: Nyeri saat Menyusui, Waspadai Penyebab dan Gejala Penyakit Mastitis

Power pumping merupakan teknik meniru frekuensi menyusu bayi yang berada di masa growth spurt (percepatan pertumbuhan), di mana si kecil akan sering menyusu dan durasinya lebih lama.

Cara melakukan power pumping yakni:

- Perah kedua payudara selama 20 menit, lalu istirahat 10 menit.

- Perah kedua payudara 10 menit, kemudian istirahat 10 menit.

- Perah kedua payudara lagi selama 10 menit.

Idealnya melakukan power pumping di malam hari karena jumlah hormon prolaktin lebih tinggi.

Sebagai catatan, jika produksi ASI lancara dan cukup, tetap menyusui biasa dan tak perlu melakukan power pumping.

5. Tetap Menyusui secara Langsung

Baca Juga: Ibu Baru Alami Payudara Tersumbat, Simak Rekomendasi Produk Pelancar ASI

Seorang ibu pekerja mungkin akan memberikan ASI yang sudah diperah karena tidak bisa menyusui langsung ke bayi, dan itu tidak masalah.

Meski begitu, saat sedang bersama si kecil, alangkah baiknya tetap menyusui secara langsung, karena isapan bayi paling efektif merangsang ASI.

Menyusui langsung pun bisa merangsang bayi agar tetap lancar menyusu melalui puting dan menghindari bingung putibg.

6. Ciptakan Lingkungan yang Nyaman

Ibu harus tahu bahwa stres dan kelelahan berdampak pada produks ASI yang terganggu, mungkin juga berkurang.

Maka dari itu, penting bagi ibu untuk mengelola stres dengan cara berpikiran positif dan menghindari hal yang membuat insecure seperti mommy atau baby shamming.

Penting bagi ibu untuk menciptakan lingkungan yang tenang saat menyusui supaya tubuh dan pikiran jadi nyaman.

Ibu juga disarankan meluangkan waktu untuk meditasi, menonton film favorit maupun melakukan teknik pernapasan dalam.

7. Konsumsi Makanan Bernutrisi dan Pijat Payudara

Ibu menyusui harus mengonsumsi makanan bernutrisi agar produksi ASI tetap lancara.

Konsumsilah buah dan sayuran, jika perlu mencoba booster ASI, dan tak lupa cukupi kebutuhan air minum setidaknya 2-3 liter per hari.

Disarankan pula untuk melakukan pijat payudara agar tubuh lebih rileks dan nyaman, demi produksi ASI yang lancar.

Tak hanya itu saja, coba juga pijat oksitoksin yang dilakukan sepanjang tulang belakang, tujuannya melancarkan ASI pula.

Itu dia tips merangsang ASI bagi ibu yang sudah melahirkan, yuk dicoba!

Baca Juga: Simak, Tips Memberikan ASI Eksklusif untuk Buah Hati bagi Ibu Bekerja

(*)

Mengenal Apa Itu Rabun Senja, Mulai dari Gejala hingga Penyebabnya