Ternyata Ini Penyebab Schadenfreude, Senang Melihat Orang Lain Susah

Tim Parapuan - Senin, 14 Februari 2022
Penyebab Schadenfreude
Penyebab Schadenfreude Asia-Pacific Images Studio

Parapuan.co – Kawan Puan, pernahkah kamu merasa senang saat melihat orang lain kesusahan? Jika iya, kemungkinan kamu tengah mengalami schadenfreude.

Dalam bahasa Ibrani, menikmati bencana orang lain disebut simcha la-ed. Sementara, dalam bahasa Jerman, itu disebut schadenfreude—dari kata Schaden yang berarti kerusakan atau cedera dan freude yang berarti sukacita atau kenikmatan: sukacita atas kerusakan.

Bahkan, menikmati kesusahan orang lain ini memiliki peribahasa tersendiri, yaitu: kemalangan orang lain terasa seperti madu.

Pada berbagai foto bersejarah, orang-orang memancarkan wajah gembira yang sangat berbeda dari wajah gembira sembunyi-sembunyi yang ditunjukkan oleh manusia modern saat menyaksikan kemalangan orang lain.

Namun pada 2015, sebuah laboratorium di Würzburg, Jerman, mengajak tiga puluh dua penggemar sepak bola dipasangi alat elektromiografi di wajah.

Alat ini berfungsi untuk mengukur senyum dan kerenyit mereka saat menonton cuplikan siaran televisi dari keberhasilan dan kegagalan tendangan penalti tim Jerman dan tim musuh bebuyutan mereka, Belanda.

Para psikolog menemukan bahwa ketika tim Belanda tidak berhasil menendang bola ke gawang, senyum para penggemar tim Jerman muncul lebih cepat dan lebih lebar daripada ketika tim Jerman sendiri berhasil mencetak gol.

Senyum dan sukacita schadenfreude tidak bisa dibedakan dari senyum dan sukacita yang lain, kecuali dalam satu hal: kita lebih banyak tersenyum untuk kegagalan musuh dibandingkan dengan keberhasilan kita sendiri.

Namun jangan salah, dengan berjalannya waktu, dalam soal membahagiakan diri, kita telah lama mengandalkan kegagalan dan terhinanya orang lain.

Baca Juga: Mulai Ubah Rasa Iri dalam Diri Sebagai Motivasi, Bagimana Caranya?

Penulis:
Editor: Arintya