Parapuan.co – Kawan Puan, apakah kamu pernah merasa ingin buang air besar saat cemas?
Ya, rasa ingin buang air besar ini kerap kali terjadi saat kita mengalami kecemasan akan suatu hal.
Menurut Meghan Marcum, PsyD, psikolog klinis di A Mission for Michael Health, kecemasan sendiri berawal dari rasa khawatir yang berlebihan.
"Kecemasan pada dasarnya adalah kekhawatiran berlebihan yang biasanya tidak rasional, setidaknya sampai tingkat tertentu," jelasnya, mengutip dari Prevention.
Selain itu, gejala kecemasan dapat berupa gangguan tidur, sering merenung, ketegangan otot, peningkatan detak jantung, ketidakmampuan untuk rileks, dan sakit perut.
Sains menunjukkan bahwa stres dan gangguan kecemasan memiliki dampak signifikan pada kesehatan fisik.
Stres dan gangguan kecemasan menyebabkan masalah dengan sistem kekebalan, terutama gangguan pencernaan.
Hal tersebut juga dijelaskan oleh Nicole Lindel, MS, RDN, ahli diet di Rocky Mountain Gastroenterology.
"Ada interaksi fisik dan kimia antara usus dan otak terkait gangguan mental," jelasnya, masih mengutip dari Prevention.
Baca Juga: 5 Gejala Fisik Kecemasan yang Tak Boleh Diabaikan, Salah Satunya Sesak Napas
"Selain itu, usus menghasilkan 90% neurotransmitter yang mengatur suasana hati yang disebut serotonin, yang secara langsung memengaruhi kondisi mental," imbuhnya.
Jadi, kecemasan dapat menyebabkan sakit perut dan masalah dengan usus, yang juga dapat memengaruhi nafsu makan dan tingkat energi.
Ini terjadi karena mikrobioma dapat berubah dengan cara yang berbeda selama masa stres, termasuk perubahan sensitivitas perut.
Sensitivitas perut dapat menyebabkan keinginan buang air besar, sakit perut, peningkatan asam lambung, mual, perut kembung, sembelit, dan diare.
Perubahan mikrobioma dalam tubuh dapat membuat seseorang lebih cemas, stres, atau depresi.
Selain itu, gangguan pencernaan selama masa stres dapat dipicu oleh peningkatan hormon stres kortisol.
Itulah mengapa gangguan pencernaan selama masa stres dan kecemasan sering kali disebut sistem iritasi usus besar.
Cara mengelola kecemasan
Untuk mengelola kecemasan, Kawan Puan perlu bersikap realistis dengan apa yang sedang kamu kendalikan.
Ingatlah bahwa kamu tidak dapat mengubah segalanya, tetapi kamu dapat mengubah dirimu sendiri.
Baca Juga: Mengenal Brain Dumping, Salah Satu Cara Kelola Stress dan Overthinking
Jika kamu terjebak dalam momen stres ketika dipicu suatu masalah, misalnya fobia, wawancara penting, presentasi di depan banyak orang, dan lain-lain.
Maka, cobalah melakukan napas panjang dan lambat melalui hidung dan mengeluarkannya melalui mulut. Ulangi beberapa kali.
Latihan pernapasan dapat membantu mengurangi detak jantung dan tekanan darahmu agar lebih stabil.
Selain itu, Kawan Puan juga bisa fokus pada dirimu sendiri dan jangan memikirkan respons orang lain guna mengurangi pemicu stres.
Lantas jika kamu sakit perut, kamu dapat ke kamar kecil untuk buang air besar sekaligus menenangkan diri sementara waktu, ya. (*)