Mudah Dikenali, Ini 6 Tanda Kalau Kamu Mengalami Overtraining

Anna Maria Anggita - Kamis, 6 Januari 2022
Enam tanda yang muncul ketika perempuan mengalami overtraining.
Enam tanda yang muncul ketika perempuan mengalami overtraining. Doucefleur

Parapuan.co - Melakukan olahraga demi mendapatkan kebugaran tubuh itu memang hal tepat untuk dilakukan, namun perlu diingat agar jangan sampai overtraining.

Overtraining dapat terjadi saat kamu berolahraga tanpa memberikan waktu pemulihan yang cukup di antara setiap sesi.

Di mana orang yang mengalami overtraining syndrome (OTS) hendaknya berhati-hati karena kondisi ini dapat menurunkan tingkat kebugaran, memengaruhi kinerja tubuh secara negatif, dan menyebabkan cedera.

Apa saja tanda-tanda jika tubuhmu mengalami overtraining?

Dilansir dari Healthline, berikut tanda-tanda ketika tubuh telah mengalami overtraining, simak ya!

1. Sakit, tegang, dan nyeri

Latihan olahraga terlalu sering seperti latihan interval intensitas tinggi (HIIT) dapat menyebabkan ketegangan otot dan nyeri.

Di mana memaksakan tubuh untuk berolahraga secara berlebih dapat menyebabkan rasa sakit dan cedera.

Bukan hanya itu, kamu juga bisa mengalami microtears di otot yakni sobekan ringan pada otot yang menimbulkan nyeri pada otot.

Baca Juga: Manfaat Melakukan Peregangan di Pagi Hari Tepatnya Seusai Bangun Tidur

2. Cedera

Berlari terlalu sering dapat menyebabkan cedera berlebihan seperti shin splints, fraktur stres, dan plantar fasciitis.

Cedera berlebihan lainnya termasuk ketegangan sendi, patah tulang, dan cedera jaringan lunak.

Apabila tubuhmu mengalami cedera, sebaiknya segeralah beristirahat dari berbagai jenis olahraga, dan tunggu hingga tubuh benar-benar pulih.

3. Kelelahan

Merasa lelah saat berolahraga itu merupakan kondisi yang normal, akan tetapi ketika tubuh tak kunjung pulih dari lelah bisa jadi gejala overtraining.

Di mana perasaan kelelahan ini akan dirasakan selama atau setelah berolahraga.

Di samping itu, kelelahan juga dapat terjadi ketika tubuh secara teratur tidak mendapatkan cukup bahan bakar sebelum berlatih.

Baca Juga: Hindari 4 Kesalahan Ini saat Rutin Lakukan Olahraga untuk Perempuan

Alhasil, tubuh kemudian harus menggunakan cadangan karbohidrat, protein, dan lemaknya untuk energi.

4. Nafsu makan berkurang dan berat badan turun

Berolahraga biasanya mengarah pada nafsu makan yang sehat.

Namun, berolahraga terlalu banyak dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang dapat memengaruhi rasa lapar atau kenyang.

OTS juga dapat menyebabkan kelelahan, penurunan nafsu makan, dan penurunan berat badan.

5. Iritabilitas dan agitasi

Latihan berlebihan dapat memengaruhi kadar hormon stres tubuh.

Kondisi ini yang dapat menyebabkan depresi, kelelahan mental, dan perubahan suasana hati.

Orang yang overtraining kemungkinan juga mengalami kegelisahan dan kurangnya konsentrasi atau antusiasme.

Baca Juga: Tanpa Olahraga, 5 Aktivitas Ini Ternyata Efektif Membakar Kalori

6. Berat badan bertambah

Bukan hanya mengalami penurunan berat badan, orang yang terlalu banyak berolahraga tanpa istirahat cukup juga dapat menyebabkan berat badan bertambah.

Pasalnya, olahraga berlebihan menyebabkan kadar testosteron rendah dan kadar kortisol, hormon stres, yang tinggi.

Perubahan hormonal ini sering dikaitkan dengan hilangnya jaringan otot, penambahan berat badan, dan kelebihan lemak perut.

Jadi kalau Kawan Puan sudah mati-matian olahraga tapi bobot malah tambah, hati-hati kamu mengalami overtraining.

Olahraga pada dasarnya memang baik bagi tubuh, jika dilakukan dalam porsi tepat.

Sama seperti makan, olahraga yang berlebihan akan berakibat buruk pada tubuh.

Bukannya mencapai tujuan olahraga, kamu malah merasa kelelahan berlebih, sakit, dan nyeri.

Maka, lakukan saja olahraga secukupnya ya, tak perlu berlebih, pelan-pelan namun rutin maka kamu akan mendapatkan hasilnya.

Baca Juga: Sering Merasa Sakit dan Nyeri Otot Usai Berolahraga, Normalkah?

(*)

Sumber: Healthline
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania

Sering Olahraga di Malam Hari? Ketahui Dampaknya untuk Kesehatan Tubuh