Pentingnya Menetapkan Batasan yang Sehat Demi Kestabilan Mental Perempuan

By Saras Bening Sumunar, Selasa, 3 Juni 2025

Batasan yang sehat demi kestabilan mental perempuan.

Parapuan.co - Perempuan memiliki banyak peran dalam kehidupannya. Mulai dari menjadi ibu, istri, hingga seorang pekerja profesional. Semua peran ini tentu memberikan tantangan tersendiri.

Tak jarang, perempuan merasa terdorong untuk selalu hadir bagi orang lain, bahkan hingga mengorbankan kebutuhan dan kesejahteraan dirinya sendiri. Tanpa disadari, keinginan untuk menyenangkan semua orang justru bisa membuka pintu kelelahan emosional, stres berkepanjangan, hingga gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi.

Di sinilah pentingnya menetapkan batasan yang sehat dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya sekadar mengatakan tidak pada sesuatu yang tidak kamu inginkan, menetapkan batasan sejatinya adalah bentuk cinta dan penghargaan pada diri sendiri.

Dengan memiliki batasan yang jelas, kamu akan lebih mampu menjaga energi, pikiran, dan emosi agar tetap seimbang. Lebih jauh lagi, batasan yang sehat bisa menjadi pondasi kuat untuk membangun hubungan yang lebih sehat, produktivitas yang lebih baik, dan kebahagiaan yang lebih tulus.

Namun, bagaimana sebenarnya cara menetapkan batasan yang sehat bagi perempuan yang seringkali dibentuk oleh norma untuk selalu mengalah dan memberi? Apa saja langkah konkret yang bisa kamu lakukan agar batasan ini tidak menimbulkan rasa bersalah atau konflik dengan orang sekitar?

Merujuk dari laman Kompas.comboundaries adalah batas emosional, fisik, dan mental yang kita tetapkan untuk melindung diri dari stres, manipulasi, atau kelelahan. Batasan membantu kita mengenali apa yang diizinkan dan ditolak dalam hubungan pribadi maupun profesional.

Namun, perlu kamu tahu bahwa batasan yang sehat bukanlah dinding yang mengisolasi. Melainkan, batasan ini merupakan pagar fleksibel untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan pribadi dan interaksi sosial.

Mengapa batasan penting untuk kesehatan mental perempuan?

Tanpa batasan yang jelas, perempuan cukup rentan terhadap kelelahan emosional. Bukan itu saja, rasa bersalah hingga hubungan yang tidak seimbang juga kerap terjadi.

Baca Juga: Kebakaran di Solo Grand Mall, Apa yang Bisa Kita Lakukan saat Terjadi Kebakaran?

Sebaliknya, ketika perempuan memiliki batasan yang sehat kamu dapat:

- Melindungi waktu dan energi pribadi.

- Mengurangi stres dan kecemasan.

- Meningkatkan harga diri dan kepercayaan diri.

- Membangun hubungan yang saling menghormati.

Cara Menetapkan Batasan yang Sehat

1. Kenali dan Klarifikasi Kebutuhanmu

Langkah pertama adalah memahami apa yang kamu butuhkan dan apa yang membuat tidak nyaman. Tuliskan situasi yang membuat kamu merasa tertekan atau dimanfaatkan. Ini membantu mengidentifikasi area di mana batasan perlu diterapkan.

Baca Juga: Zine dan Scrapbook, Bentuk Self-Care Baru Bagi Perempuan Gen Z

2. Komunikasikan dengan Jelas dan Tegas

Setelah mengenali kebutuhanmu, komunikasikan batasan tersebut dengan jelas kepada orang lain. Gunakan pernyataan "saya" untuk mengekspresikan perasaan dan kebutuhanmu tanpa menyalahkan pihak lain.

Misalnya, "Saya merasa kewalahan ketika menerima tugas tambahan tanpa pemberitahuan sebelumnya."

3. Latih Ketegasan dan Konsistensi

Menetapkan batasan memerlukan ketegasan, bersikaplah konsisten dalam menerapkan batasan yang telah kamu tetapkan. Jika kamu mengatakan tidak pada suatu permintaan, pertahankan keputusan tersebut meskipun ada tekanan untuk mengubahnya.

4. Evaluasi dan Sesuaikan Batasan

Boundaries bukanlah sesuatu yang kaku, evaluasi secara berkala apakah batasan yang kamu tetapkan masih relevan dan efektif. Sesuaikan jika diperlukan untuk mencerminkan perubahan dalam kebutuhan atau situasimu.

Baca Juga: Perempuan Makin Sering Curhat ke Chatbot AI, Ini yang Perlu Diwaspadai

(*)