Parapuan.co - Banyak orang mengira kunci kesuksesan finansial hanya soal bekerja lebih keras atau mendapatkan penghasilan lebih tinggi. Padahal, ada faktor lain yang lebih menentukan, yaitu menghindari kebocoran keuangan yang diam-diam menggerus kekayaan.
Sebagian pengeluaran mungkin terlihat wajar, tetapi jika dihitung secara matematis, justru merugikan dan menghalangi pertumbuhan aset dalam jangka panjang. Apa saja jenis pengeluaran tersebut, yang sebaiknya segera dihentikan oleh kelas menengah jika ingin kekayaannya bertambah? Simak informasinya sebagaimana dikutip New Trader U!
1. Beli Mobil Baru: Perangkap Depresiasi Ratusan Juta
Membeli mobil baru memang terasa membanggakan, tetapi dari sisi matematika ini adalah kesalahan besar. Data menunjukkan, mobil baru kehilangan sekitar 20% nilainya begitu keluar dari dealer, dan hingga 30% dalam setahun pertama.
Contoh kasus, kamu sebuah mobil baru seharga Rp690 juta. Setelah lima tahun, nilainya hanya sekitar Rp276 juta. Artinya, ada kerugian Rp414 juta hanya karena depresiasi—belum termasuk bunga kredit yang rata-rata bisa mencapai Rp90–120 juta untuk tenor enam tahun.
Jika uang depresiasi tersebut dialihkan ke investasi dengan imbal hasil 7% per tahun, nilainya bisa berkembang menjadi sekitar Rp828 juta dalam 15 tahun. Jalan cerdas: beli mobil bekas berkualitas berusia 2–3 tahun agar orang lain yang menanggung depresiasi terbesar.
2. Tiket Lotre
Masyarakat kelas menengah di beberapa negara sering menganggap membeli lotre adalah "hiburan murah" dengan harapan kaya mendadak. Padahal, peluang menang sangat kecil. Tiket seharga Rp20.000 seminggu berarti Rp1 juta setahun. Dalam 30 tahun, jumlah ini bisa menjadi Rp94 juta jika diinvestasikan.
Namun, jika investasi tersebut ditempatkan di reksa dana indeks dengan imbal hasil rata-rata 7% per tahun, hasil akhirnya bisa menembus Rp1,5 miliar. Dengan kata lain, kebiasaan kecil yang terlihat sepele justru membuang kesempatan untuk membangun kekayaan nyata.
Baca Juga: Hati-Hati, 8 Kebiasaan Ini Bisa Bikin Kita Terjebak di Kelas Menengah