Strategi Menghadapi Drama Waktu Tidur Anak, Saatnya Lebih Fleksibel

Arintha Widya - Minggu, 7 September 2025
Strategi Menghadapi Drama Waktu Tidur Anak
Strategi Menghadapi Drama Waktu Tidur Anak Artfoliophoto

2. Buat aturan sederhana

Misalnya, anak boleh bermain atau membaca di kamar, tetapi tidak boleh keluar berulang kali, menyalakan layar, atau membuat kebisingan.

3. Berikan suasana yang mendukung tidur

Lampu redup, suara white noise, atau tirai yang sedikit terbuka bisa membantu anak merasa nyaman hingga akhirnya tertidur.

4. Berikan ruang untuk imajinasi

Jangan heran jika anak memilih mengobrol dengan boneka, berpura-pura minum teh, atau bercerita sendiri sebelum tidur. Aktivitas ini justru menenangkan dan membantu proses transisi menuju tidur.

5. Kenali kondisi khusus

Tidak semua anak akan langsung cocok dengan pendekatan ini. Anak dengan kecemasan tinggi atau ADHD, misalnya, mungkin tetap membutuhkan pendampingan lebih lama sebelum bisa mandiri.

Kapan Harus Kembali ke Rutinitas Ketat?

Jika kelonggaran ini membuat anak tidur terlalu larut setiap malam hingga mengganggu jam bangun pagi atau aktivitas sekolah, orang tua bisa menyesuaikan kembali. Intinya bukan soal menang atau kalah, melainkan menemukan ritme yang sesuai dengan kebutuhan keluarga.

Menyerah dari rutinitas jam tidur yang kaku bukan berarti gagal sebagai orang tua. Justru, memberi anak sedikit kendali atas waktu tidurnya bisa menjadi cara efektif untuk menumbuhkan kemandirian sekaligus mengurangi stres orang tua. Seperti yang sering ditekankan banyak ahli parenting: rutinitas itu penting, tetapi fleksibilitas jauh lebih bernilai.

Baca Juga: Gangguan Tidur Anak Bisa Hambat Tumbuh Kembang, Ini Faktanya

(*)

Sumber: Parents
Penulis:
Editor: Arintha Widya