Hepatitis pada Perempuan Gejalanya Sering Terlewatkan, Mengapa?

Saras Bening Sumunar - Rabu, 30 Juli 2025
Gejala penyakit hepatitis pada perempuan.
Gejala penyakit hepatitis pada perempuan. Ekaterina Dorozhkina

Parapuan.co - Hari Hepatitis Sedunia setiap tahunya diperingati pada 28 Juli. Peringatan ini bukan hanya tentang mengetahui apa itu penyakit hepatitis, tetapi juga detail tentang gejala, penyebab, hingga pengobatannya.

Secara definisi, penyakit hepatitis merupakan suatu penyakit radang pada organ hati manusia karena banyak faktor, salah satu yang terbanyak adalah infeksi virus.

Menurut keterangan KemenkesWorld Health Organization atau WHO menemukan bahwa terdapat 2 milyar penduduk dunia yang mengidap penyakit hepatitis dan 1,4 juta diantaranya mengalami kematian. Berdasarkan data tersebut, bisa diartikan bahwa penyakit hepatitis dapat dikategorikan sebagai penyakit menular berbahaya.

Virus yang dapat menyebabkan hepatitis terdiri dari virus hepatitis A (HAV), virus hepatitis B (HBV), virus hepatitis C (HCV), virus hepatitis D (HDV) dan virus hepatitis E (HEV). Setiap jenis virus berasal dari famili yang berbeda, serta memiliki tingkat keganasannya masing-masing ketika masuk dan berkembangbiak pada tubuh manusia.

Apa Gejala Hepatitis?

Merujuk dari laman Verywell Healthgejala penyakit hepatitis cukup membingungkan. Pasalnya, gejala penyakit ini mirip dengan flu pada umumnya, seperti demam dan kelelahan.

Biasanya, gejala hepatitis mulai telihat jelas setelah kerusakan hati kronis terjadi. Kerusakan serius inilah yang akhirnya dapat menimbulkan komplikasi parah dan mengancam keselamatan jiwa.

Untuk diketahui, setiap jenis penyakit hepatitis menunjukkan gejala yang berbeda. Walau demikian, ada gejala umum penyakit hepatitis namun jarang disadari oleh penderitanya, misal:

- Rasa kelelahan dan keletihan yang terjadi secara intens.

Baca Juga: Mengenal Hepatitis pada Anak, Penyebab, dan Cara Penanganannya

- Nyeri sendi dan otot yang berlangsung lama.

- Kehilangan nafsu makan secara drastis.

- Nyeri dibagian kanan atas perut yang terjadi secara konsisten.

- Biduran merah dan menonjol (tanda Hepatitis B).

Dalam beberapa hari setelah tanda awal ini muncul, infeksi akan memicu penumpukan bilirubin (pigmen oranye-kuning yang dihasilkan ketika hati memecah sel darah merah). Senyawa ini dapat terakumulasi dengan cepat di dalam tubuh, menyebabkan tanda-tanda hepatitis:

- Penyakit kuning (menguningnya kulit dan bagian putih mata).

- Koluria (warna urin menjadi gelap).

- Kotoran berwarna pucat atau tanah liat.

Baca Juga: Ada Polio dan Hepatitis, Ini Penyakit yang Bisa Dicegah dengan Imunisasi

Mengapa Gejala Penyakit pada Perempuan Sering Terlewatkan?

Salah satu penyebab utama mengapa gejala hepatitis pada perempuan sering terabaikan adalah karena manifestasinya yang tidak khas atau cenderung menyerupai keluhan sehari-hari.

Misalnya, kelelahan yang berkepanjangan, rasa tidak nyaman di perut bagian kanan atas, mual, bahkan kehilangan nafsu makan sering kali dianggap sebagai efek dari siklus menstruasi, gangguan hormonal, atau tekanan mental yang sedang meningkat.

Ketika kamu mengalami gejala-gejala ini secara berulang namun tetap menganggapnya sebagai hal biasa, maka potensi untuk mendeteksi hepatitis lebih awal pun menjadi sangat kecil.

Sementara menurut laman Medical News Today, tak dapat dimungkiri bahwa stigma sosial pada penyakit hepatitis, terutama hepatitis B dan C yang dapat menular melalui hubungan seksual atau penggunaan jarum suntik, membuat sebagian besar perempuan enggan memeriksakan diri, bahkan membicarakan gejalanya. 

Banyak perempuan yang merasa malu atau takut dianggap tidak bermoral jika mereka menunjukkan gejala atau melakukan tes hepatitis. Padahal, infeksi hepatitis juga bisa menular secara vertikal dari ibu ke anak saat persalinan atau dari konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi.

Kurangnya kesadaran akan jalur penularan yang beragam serta keengganan untuk mencari diagnosis medis membuat kasus hepatitis sering tidak terdeteksi hingga mencapai tahap kronis, bahkan menyebabkan sirosis hati.

Baca Juga: Dokter Bagikan Daftar Vaksinasi untuk Anak Sesuai dengan Usianya

(*)