Dokter Bagikan Daftar Vaksinasi untuk Anak Sesuai dengan Usianya

Parapuan.co - Sebagai orang tua, kita tentu memposiskan kesehatan anak menjadi hal utama. Penting diingat, kesehatan anak bukan hanya soal memberikan makanan bergizi saja.

Salah satu upaya penting dalam melindungi tumbuh kembang anak adalah memberikan vaksinasi sesuai dengan tahap usia. Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional pada 23 Juli lalu, Halodoc menggelar webinar bertajuk "Panduan Lengkap Orang Tua: Upaya Preventif Dukung Tumbuh Kembang Anak" untuk mengingatkan kembali urgensi upaya preventif, termasuk vaksinasi dalam menjaga kesehatan anak secara menyeluruh.

Sayangnya, masih banyak orang tua yang malah mengesampingkan vaksinasi, apalagi ketika anak sudah menginjak usia sekolah. Dr. Jessica Sugiharto, Sp.A menekankan bahwa vaksinasi tidak berhenti setelah usia balita.

"Anak usia sekolah tetap membutuhkan perlindungan, baik dari penyakit lama maupun ancaman baru. Booster dan vaksin lanjutan sangat penting untuk menjaga kekebalan tubuh anak tetap optimal," ujar dr. Jessica.

Daftar Vaksin Sesuai Usia Anak

Berikut PARAPUAN merangkum beberapa jenis vaksin yang sebaiknya diberikan anak sesuai dengan tahapan usianya:

Usia 0–12 bulan:

Hepatitis B: Diberikan sejak bayi baru lahir.
BCG: Untuk mencegah TBC, diberikan sekali.
Polio: Diberikan dalam beberapa dosis.
DPT-HB-Hib: Untuk mencegah difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, dan Haemophilus influenzae tipe B.
PCV (Pneumokokus): Mencegah pneumonia dan infeksi telinga.
Rotavirus: Mencegah diare akibat rotavirus.

Usia 12–24 bulan:

Campak-Rubela: Dosis lanjutan.
Varicella (cacar air): Satu dosis, dapat ditambah booster.
MMR: Mencegah campak, gondok, dan rubela.
Hepatitis A: Diberikan dua kali dengan jarak 6 bulan.
Japanese Encephalitis (JE): Sesuai indikasi wilayah endemis.

Usia 2–6 tahun:

Booster DPT dan Polio: Untuk memperkuat imun yang telah terbentuk.
MMR tambahan: Bila belum lengkap di usia sebelumnya.
Influenza: Dapat diberikan tiap tahun.

Usia sekolah (7 tahun ke atas):

Tdap: Booster DPT untuk remaja.
HPV (Human Papillomavirus): Untuk anak perempuan usia 9 tahun ke atas.
Influenza tahunan, terutama saat musim flu.
Covid-19 (bila direkomendasikan), sesuai kebijakan terbaru pemerintah.

Pentingnya Vaksinasi Lanjutan untuk Anak

Jessica menjelaskan bahwa seiring bertambahnya usia anak, jarak waktu antara satu vaksin dengan vaksin berikutnya menjadi semakin jarang. Hal ini sering kali membuat para orang tua berpikir bahwa vaksinasi sudah tidak lagi diperlukan.

Padahal, sistem kekebalan tubuh anak tetap perlu diperkuat secara berkala agar anak tetap memiliki perlindungan optimal terhadap penyakit menular.

Apabila kamu tidak memberikan vaksin lanjutan atau suntikan booster kepada anak, kekebalan yang sebelumnya terbentuk melalui vaksinasi bisa melemah seiring waktu.

Akibatnya, anak menjadi rentan kembali terhadap infeksi yang berbahaya. Pemberian vaksin booster ini sangat penting karena bisa mencegah terjadinya komplikasi serius, risiko kecacatan, hingga kematian akibat penyakit yang sebetulnya dapat dicegah melalui imunisasi.

"Tanpa booster dan vaksin lanjutan, kekebalan yang terbentuk bisa menurun dan membuat anak kembali rentan. Ini (vaksin booster) penting untuk mencegah komplikasi berat, kecacatan, atau kematian karena penyakit yang sebenarnya bisa dicegah," imbuhnya.

Lebih dari itu, vaksinasi anak bukan hanya memberikan perlindungan individu, tetapi juga membantu membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity.

Kekebalan kelompok ini sangat krusial karena secara tidak langsung turut melindungi orang-orang yang lebih rentan terhadap penyakit, seperti bayi yang belum cukup usia untuk divaksin serta lansia dengan sistem imun sudah melemah.