"Apakah aku tidak cukup baik untuk dirinya?"
"Apa yang salah denganku hingga dia berselingkuh?"
Pertanyaan-pertanyaan ini perlahan mengikis kepercayaan diri dan membentuk narasi negatif dalam pikiran. Kamu bisa jadi mulai merasa tidak layak dicintai, tidak cukup menarik, bahkan merasa bersalah atas pengkhianatan yang seharusnya bukan tanggung jawabmu.
2. Stres Kronis dan Gangguan Kecemasan
Tinggal dalam lingkungan pernikahan yang penuh ketidakpastian, kecurigaan, dan rasa sakit hati terus-menerus memunculkan stres kronis. Kamu mungkin tidak lagi mampu tidur nyenyak, selalu merasa gelisah, bahkan mengalami gejala fisik seperti sakit kepala, gangguan pencernaan, dan kelelahan berkepanjangan.
Dalam beberapa kasus, perempuan juga dapat mengembangkan gangguan kecemasan, seperti panic attack, fobia sosial, atau rasa takut berlebihan terhadap masa depan pernikahannya.
3. Kehilangan Batas Emosional
Salah satu efek jangka panjang yang jarang disadari adalah hilangnya batas emosional yang sehat. Kamu mungkin mulai membenarkan perilaku buruk pasanganmu atau merasa bahwa luka yang kamu terima adalah bagian normal dari sebuah hubungan.
Dalam situasi ini, kamu bisa menjadi terlalu tergantung secara emosional, bahkan ketika jelas bahwa relasi tersebut bersifat merusak. Rasa cemas ditinggal, takut menghadapi dunia sendirian, atau trauma masa kecil yang belum sembuh bisa memperkuat pola ini.
Baca Juga: Sudah Beristri, Kenapa Laki-Laki Tetap Nekat Selingkuh? Ini Alasannya
(*)