Dampak Psikologis Perempuan yang Mempertahakan Pernikahan Meski Diselingkuhi

Saras Bening Sumunar - Selasa, 29 Juli 2025
Dampak psikologis perempuan bertahan meski diselingkuhi berulang.
Dampak psikologis perempuan bertahan meski diselingkuhi berulang. Marcos Calvo

Sedangkan jika pasutri sudah memiliki anak, perselingkuhan bisa membahayakan keselamatan sang buah hati. Saat ayah atau ibu tidak bahagia, ini berujung pada anak yang tidak bahagia.

Perasaan yang dipendam karena menjadi korban perselingkuhan bisa dikeluarkan dengan cara dan kepada orang yang salah, seperti sering memarahi anak.

"Namanya kasus perselingkuhan pasti enggak bahagia. Ketika lagi marah dan kecewa, ketika tidak disalurkan ke pihak yang berselingkuh, reaksi emosinya malah disalurkan ke anak, jadi salah tempat," kata Sukmadiarti.

Misalnya, ibu yang menyalahkan anak karena fisiknya berubah setelah melahirkan. Suami yang tidak memahami kondisi fisik istri bakal merasa bahwa tubuh istrinya buruk setelah melahirkan.

Kemudian, suami berselingkuh dengan perempuan yang fisiknya sesuai dengan keinginannya. Sementara itu, sang istri bisa saja menganggap bahwa anak seharusnya tidak dilahirkan, karena membuat tubuhnya menjadi jelek.

Lebih jauh lagi, ada dampak psikologis lain yang akan dialami oleh istri ketika dirinya bertahan dalam pernikahan penuh perselingkuhan, seperti:

1. Penurunan Harga Diri

Salah satu dampak psikologis paling signifikan yang kerap dialami perempuan dalam situasi ini adalah penurunan harga diri. Ketika kamu tahu bahwa pasanganmu tidak setia, terlebih jika itu terjadi berulang kali, kamu mulai mempertanyakan nilai dirimu sendiri seperti:

Baca Juga: Perselingkuhan dengan Sesama Rekan Kerja, Mengapa Bisa Terjadi?