Parapuan.co - Cacar api atau herpes zoter belakangan ini sedang ramai dibahas di media sosial khususnya X (dulunya Twitter). Hal ini berawal ketika seorang pengguna X membagikan video anaknya mengalami benjolan berair.
Anak tersebut rupanya mengalami cacar api atau yang juga dikenal herpes zooster. Kawan Puan, cacar api merupakan masalah kesehatan yang bisa menyerang siapapun, baik anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia.
Sementara dibandingkan laki-laki, cacar api lebih rentan dialami oleh perempuan. Hal ini juga disampaikan oleh Sukamto Koesnoe, Ketua Satgas Imunisasi Dewasa Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).
"Perempuan umumnya memiliki harapan hidup lebih panjang, sehingga kemungkinan mereka terjangkit cacar api lebih besar," ujar Sukamto Koesnoe dikutip dari Kompas.
Mengapa Perempuan Berpotensi Lebih Tinggi untuk Terkena Cacar Api atau Herpes Zoster?
Menurut dr. Calvin Kwan, Country Medical Director di GlaxoSmithKline (GSK) memaparkan bahwa risiko cacar api pada perempuan sebesar 19 persen dibandingkan laki-laki. Salah satu alasannya adalah ketidakseimbangan hormon.
"Ada penelitian bahwa untuk perempuan itu risikonya 19 persen lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Salah satu alasannya karena terjadi ketidakseimbangan hormon," jelas dr. Calvin dikutip dari Kompas.
Risiko cacar api lebih tinggi pada perempuan berkaitan dengan perubahan hormon, terutama saat memasuki masa premenopause. Perubahan ini berdampak langsung pada kekuatan sistem kekebalan tubuh yang terus mengalami penurunan.
"Seperti yang kita ketahui, perempuan yang usianya lanjut, biasanya keseimbangan hormonnya terganggu saat premenopause yang bisa mempengaruhi imun," ujar dr. Calvin Kwan.
Baca Juga: Sering Dianggap Ringan, Dokter Spesialis Kulit Ungkap Fakta tentang Cacar Api