Parapuan.co - Kawan Puan dulu orang sangat suka lari pagi atau ikut Zumba sekali dalam sepekan tetapi semua berubah setelah mengalami kelelahan? Rutinitas yang tadinya kamu nikmati mendadak berubah akibat terlalu intens, menjalani peran sebagai ibu, dan mulai memandang olahraga bukan lagi sebagai cara untuk membentuk tubuh, melainkan untuk merasa lebih baik secara fisik dan mental.
Sejak itu, ada ratusan alasan yang membuatmu enggan berolahraga, mulai dari kelelahan hingga merasa tidak punya waktu. Olahraga yang dulunya menyenangkan justru terasa seperti beban.
Padahal, manfaat olahraga jelas lebih banyak daripada kekurangannya, semisal memperbaiki suasana hati, menambah energi, hingga membantu tidur nyenyak. Namun, menurut para ahli, kita memang secara alami cenderung untuk tidak bergerak.
"Kadang, otak kita memang ingin menghemat energi. Inilah kenapa olahraga bisa terasa seperti beban, apalagi setelah seharian bekerja atau saat pagi ketika tubuh ingin lanjut tidur," ujar Dr. Brook Choulet, psikiater olahraga bersertifikat dan pendiri Choulet Performance Psychiatry seperti melansir The Every Girl.
Meski begitu, ada kabar baik. Kamu bisa melatih otak agar mulai menyukai olahraga sehingga tak lagi menjadi beban. Studi tahun 2025 menunjukkan bahwa dengan mental yang tangguh, kamu bisa memprogram ulang pola pikir dan membentuk motivasi untuk kembali berolahraga, bahkan menikmatinya. Simak triknya!
1. Temptation Bundling alias Menggabungkan yang Perlu dan yang Kamu Suka
Teknik ini melibatkan menggabungkan aktivitas yang tidak terlalu kamu sukai (olahraga) dengan sesuatu yang menyenangkan sebagai hadiah langsung (misalnya mendengarkan lagu favorit).
"Temptation bundling memicu sistem dopamin dalam otak, yang membuat kita mengaitkan olahraga dengan rasa senang, bukan beban," jelas Dr. Choulet.
Contohnya, kamu hanya menonton serial realitas kesukaanmu saat sedang di treadmill, atau hanya mendengarkan playlist baru saat yoga atau pilates. Ini menciptakan keterikatan emosional positif pada kebiasaan sehat.
Baca Juga: Tubuh Sehat, Ini 5 Tips Memulai Rutinitas Olahraga Bagi Perempuan
Dr. Kevin J.P. Woods, ahli saraf lulusan Harvard dan direktur sains di Brain.fm, juga menyarankan, "Simpan musik yang benar-benar kamu sukai—baik pop enerjik, lagu nostalgia, atau album baru—dan buat aturan bahwa kamu hanya boleh mendengarnya saat sedang bergerak."
Kamu juga bisa menggabungkannya dengan hal-hal menyenangkan lain, seperti smoothie sehabis olahraga atau menjadwalkan kelas olahraga bareng sahabat.
2. Ubah Cara Pandang terhadap Olahraga
Kalau setiap kali mau olahraga kamu merasa seperti disuruh hukuman, mungkin waktunya ubah narasi di kepala. "Alih-alih berpikir 'Aku harus olahraga hari ini' atau 'Aku harus membakar cheat meal semalam', cobalah ubah jadi 'Aku boleh bergerak hari ini, menyegarkan kepala, dan memperkuat tubuhku'," saran Dr. Choulet.
Dengan begitu, kamu menciptakan motivasi dari dalam (intrinsic motivation) alih-alih tekanan luar. Dr. Woods menambahkan bahwa olahraga bisa dipandang sebagai bentuk bermain, bukan pekerjaan. Coba pilih aktivitas yang terasa menyenangkan seperti menari, menjelajahi jalur hiking baru, atau berjalan sambil mendengarkan podcast seru.
"Buat sistem poin untuk berbagai gerakan, lacak streak hari olahraga, atau tantang dirimu dengan 'bisakah aku tambah 1 repetisi dari kemarin?'," katanya. "Otak menyukai pencapaian, jadi mengubah olahraga menjadi permainan bisa meningkatkan motivasi."
3. Fokus pada Perasaan Usai Olahraga
Terlalu fokus pada hasil akhir—seperti penurunan berat badan atau otot terbentuk—bisa terasa berat dan bikin stres. Padahal menurut Dr. Woods, kunci sebenarnya adalah memperhatikan efek instan dari olahraga.
"Setelah olahraga, sempatkan satu menit untuk merasakan efek positif seperti peningkatan energi, suasana hati yang lebih baik, atau sekadar rasa puas karena sudah menggerakkan tubuh," ungkapnya.
Rasa "lega" dan bangga setelah berhasil menyelesaikan latihan akan menciptakan positive feedback loop dalam otak. Hasilnya? Kamu makin termotivasi untuk olahraga lagi dan lagi. Efek domino dari kepuasan ini juga bisa merembet ke aspek hidup lain, termasuk rasa percaya diri, pekerjaan, dan hubungan sosial.
Olahraga itu memang memberikan PR tersendiri, tapi bisa jadi menyenangkan kalau kamu tahu triknya. Dengan membangun asosiasi positif, memilih aktivitas yang kamu nikmati, dan menghargai prosesnya, olahraga bisa berubah dari beban menjadi kebiasaan yang bikin ketagihan.
Baca Juga: Ini Pentingnya Jaga Asupan Elektrolit setelah Berolahraga Padel
(*)