Dr. Kevin J.P. Woods, ahli saraf lulusan Harvard dan direktur sains di Brain.fm, juga menyarankan, "Simpan musik yang benar-benar kamu sukai—baik pop enerjik, lagu nostalgia, atau album baru—dan buat aturan bahwa kamu hanya boleh mendengarnya saat sedang bergerak."
Kamu juga bisa menggabungkannya dengan hal-hal menyenangkan lain, seperti smoothie sehabis olahraga atau menjadwalkan kelas olahraga bareng sahabat.
2. Ubah Cara Pandang terhadap Olahraga
Kalau setiap kali mau olahraga kamu merasa seperti disuruh hukuman, mungkin waktunya ubah narasi di kepala. "Alih-alih berpikir 'Aku harus olahraga hari ini' atau 'Aku harus membakar cheat meal semalam', cobalah ubah jadi 'Aku boleh bergerak hari ini, menyegarkan kepala, dan memperkuat tubuhku'," saran Dr. Choulet.
Dengan begitu, kamu menciptakan motivasi dari dalam (intrinsic motivation) alih-alih tekanan luar. Dr. Woods menambahkan bahwa olahraga bisa dipandang sebagai bentuk bermain, bukan pekerjaan. Coba pilih aktivitas yang terasa menyenangkan seperti menari, menjelajahi jalur hiking baru, atau berjalan sambil mendengarkan podcast seru.
"Buat sistem poin untuk berbagai gerakan, lacak streak hari olahraga, atau tantang dirimu dengan 'bisakah aku tambah 1 repetisi dari kemarin?'," katanya. "Otak menyukai pencapaian, jadi mengubah olahraga menjadi permainan bisa meningkatkan motivasi."
3. Fokus pada Perasaan Usai Olahraga
Terlalu fokus pada hasil akhir—seperti penurunan berat badan atau otot terbentuk—bisa terasa berat dan bikin stres. Padahal menurut Dr. Woods, kunci sebenarnya adalah memperhatikan efek instan dari olahraga.
"Setelah olahraga, sempatkan satu menit untuk merasakan efek positif seperti peningkatan energi, suasana hati yang lebih baik, atau sekadar rasa puas karena sudah menggerakkan tubuh," ungkapnya.
Rasa "lega" dan bangga setelah berhasil menyelesaikan latihan akan menciptakan positive feedback loop dalam otak. Hasilnya? Kamu makin termotivasi untuk olahraga lagi dan lagi. Efek domino dari kepuasan ini juga bisa merembet ke aspek hidup lain, termasuk rasa percaya diri, pekerjaan, dan hubungan sosial.
Olahraga itu memang memberikan PR tersendiri, tapi bisa jadi menyenangkan kalau kamu tahu triknya. Dengan membangun asosiasi positif, memilih aktivitas yang kamu nikmati, dan menghargai prosesnya, olahraga bisa berubah dari beban menjadi kebiasaan yang bikin ketagihan.
Baca Juga: Ini Pentingnya Jaga Asupan Elektrolit setelah Berolahraga Padel
(*)