Parapuan.co - Kawan Puan, mendapat kabar bahwa posisi kita akan dihapus dari perusahaan bisa menjadi momen yang mengguncang secara emosional dan finansial. Dalam hitungan jam atau hari, status pekerjaan berubah drastis—dari seorang profesional aktif menjadi pencari kerja.
Namun, kita tidak boleh diam saja, tapi juga jangan buru-buru mencari pekerjaan. Apa yang kita lakukan di 30 hari pertama setelah pemutusan hubungan kerja (PHK) atau layoff bisa menjadi penentu keberhasilan karier di masa depan.
Pertanyaannya, apa yang bisa kita lakukan dalam 30 hari pasca layoff tersebut? Simak informasinya sebagaimana mengutip Forbes di bawah ini agar kamu bisa tetap menjaga kestabilan finansial dan membuka peluang karier baru.
1. Mulailah Membangun Sesuatu Sekarang Juga
Salah satu kesalahan paling fatal yang dilakukan banyak orang setelah kehilangan pekerjaan adalah menunggu terlalu lama. Menunggu tawaran kerja yang “ideal” muncul bisa membuat keterampilan kita membeku, daya saing menurun, dan akhirnya menerima tawaran yang tak sepadan hanya demi bertahan hidup.
Gunakan apa yang kamu miliki, mulai dari pengetahuan, pengalaman, dan keahlian yang telah kamu kumpulkan selama ini. Jangan menunggu perusahaan lain untuk mengakui nilaimu, mulailah menawarkannya secara langsung. Kamu bisa membuka jasa konsultasi, mengajar online, atau menjadi freelancer di platform seperti Upwork dan Fiverr.
Meski hasil awalnya belum besar, pemasukan kecil tetap jauh lebih baik daripada tidak ada sama sekali. Jika konsisten, penghasilan tambahan ini bisa berkembang dan bahkan berpotensi menjadi usaha mandiri yang sukses.
2. Berhenti Terburu-buru Melamar, Mulailah Cara Strategis
Melamar pekerjaan secara tergesa-gesa, atau panic applying, mungkin terasa seperti langkah aktif, tapi kenyataannya bisa membuatmu makin stres dan tidak produktif. Melamar ratusan pekerjaan tanpa strategi hanya akan membuang waktu dan energi, serta memperbesar peluangmu menerima penolakan beruntun.
Baca Juga: Fenomena Layoff Disebut Meningkat, Lakukan Hal Ini Jika Terdampak PHK
Sebaliknya, tentukan daftar pendek perusahaan impianmu. Lakukan riset mendalam tentang posisi yang tersedia, budaya kerja mereka, dan siapa saja pengambil keputusan di sana. Manfaatkan LinkedIn untuk membangun koneksi dan menampilkan keahlianmu secara konsisten, baik melalui unggahan harian, komentar bernilai, maupun portofolio yang relevan.
Dengan pendekatan yang lebih terfokus, kamu bisa menyesuaikan CV dan surat lamaran dengan lebih baik, sehingga peluang dipanggil interview pun meningkat.
3. Rebranding Diri Sesuai Tuntutan Pasar Kerja Saat Ini
Dunia kerja terus berubah, dan jika kamu sudah lama berada di satu posisi, bisa jadi kamu tertinggal dalam memahami tren dan kebutuhan baru di industri. Sejak perkembangan pesat kecerdasan buatan dan digitalisasi, banyak keahlian lama yang tak lagi cukup.
Gunakan waktu setelah PHK untuk meninjau kembali personal branding dan kompetensimu. Apakah kamu masih relevan dengan kebutuhan perusahaan saat ini? Jika belum, mulailah meningkatkan keterampilan yang sedang banyak dibutuhkan, seperti analisis data, komunikasi efektif, kepemimpinan lintas fungsi, dan penguasaan teknologi terbaru.
Belajar hal baru tak harus mahal. Banyak kursus daring yang tersedia gratis atau berbiaya rendah di platform seperti Coursera, edX, dan Skillshare.
PHK Bukan Akhir, Tapi Awal Bab Baru
PHK memang menyakitkan. Tapi bukan berarti hidup dan kariermu berhenti di situ. Justru, ini bisa menjadi momen reset untuk mengevaluasi kembali arah karier, membangun sesuatu yang lebih sesuai dengan visi hidupmu, dan mempersiapkan diri untuk masa depan kerja yang lebih menantang.
Jangan tunggu sampai keadaan memaksamu bertindak. Gunakan 30 hari pertama ini untuk membangun kembali fondasi finansial dan profesionalmu. Dengan strategi yang tepat, kamu tidak hanya bisa bangkit, tapi juga melesat lebih jauh dari sebelumnya.
Baca Juga: Layoff di Mana-Mana, Apakah Harus Menunggu PHK atau Resign Duluan?
(*)