Tak berhenti di bidang medis, Lee Gil-Ya melangkah lebih jauh dengan merintis Gachon Medical University pada tahun 1998, yang kemudian berkembang menjadi Gachon University—sebuah institusi pendidikan unggulan yang ia satukan dan pimpin sejak tahun 2012.
Di bawah kepemimpinannya, Gachon University tampil sebagai pelopor dalam pendidikan berbasis teknologi tinggi, sejalan dengan tuntutan era Revolusi Industri 4.0. Ia tidak hanya memperkuat kurikulum dalam industri masa depan seperti teknologi informasi, sains, dan kedokteran, tetapi juga menanamkan nilai-nilai global agar para lulusannya mampu bersaing di panggung internasional.
Aktivis Sosial dan Budaya yang Konsisten Melayani
Bagi Lee Gil-Ya, pendidikan dan kesehatan bukan satu-satunya bidang pengabdian. Ia juga seorang aktivis sosial yang mendirikan berbagai organisasi demi memajukan masyarakat secara holistik. Pada tahun 1991, ia mendirikan Gachon Cultural Foundation, lalu menginisiasi Find New Life Movement Headquarters—gerakan sosial yang fokus pada kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat.
Ia juga memimpin Gachon Michuhol Youth Volunteer Group, menggerakkan para pemuda untuk terlibat aktif dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan. Kiprahnya ini menegaskan bahwa kepemimpinan sejati tidak hanya soal pencapaian pribadi, melainkan juga tentang mengangkat kehidupan orang lain.
Mewakili Suara Perempuan di Panggung Nasional dan Internasional
Komitmen Lee Gil-Ya dalam memperjuangkan hak dan peran perempuan terlihat jelas sejak ia menjadi Ketua Korean Medical Women’s Association pada tahun 1982. Ia mengadvokasi kesetaraan di dunia medis dan memperjuangkan agar perempuan mendapat akses dan peluang yang setara.
Puncaknya, ia menjadi perwakilan pemerintah Korea dalam Konvensi Perempuan PBB tahun 1985 di Kenya, memperjuangkan isu-isu perempuan di tingkat global. Pengalaman ini memperkuat misinya untuk terus mendorong kehadiran perempuan dalam pengambilan kebijakan dan posisi strategis.
Teladan Kepemimpinan yang Menyentuh Banyak Aspek