Sejarah Bra yang Populer disebut Kutang di Indonesia, Berawal dari Anyer-Panarukan

Ratu Monita - Kamis, 13 Oktober 2022
Bra atau yang populer disebut kutang di Indonesia.
Bra atau yang populer disebut kutang di Indonesia. Natallia Ramanouskaya

Kutang Suroso
Kutang Suroso Evy Sofia

Bicara mengenai sejarah kutang, hal ini juga erat kaitannya dengan kutang suroso. 

Karena, setelah beberapa tahun merdeka, kemudian mulai populer kutang jenis baru yang dikenal dengan Kutang Suroso.

"Kutang Suroso merupakan bentuk pengembangan pertama dari kutang di Indonesia," kata Sulistiyoningrum dikutip dari NationalGeographic via Kompas.com.

Diperkirakan, nama kutang Suroso berasal dari nama Suroso yang populer pada 1960 setelah berhasil memproduksi kutang yang digandrungi banyak perempuan di pelosok Yogayakarta dan Jawa Tengah.

Sekarang, lokasi sentral pembuatan Kutang Suroso berada di Juwiring, Klaten, Jawa Tengah.

Penyebaran Kutang Suroso terjadi pada zaman revolusi, berbarengan dengan tumbuhnya industri Kutang Suroso di Pulau Jawa.

"Bentuk dasar kutang merupakan bentuk pakaian yang tertua, bahkan sebelum orang mengenal adanya kain lembaran yang berupa tenun, orang sudah mengenal bentuk pakaian ini," ungkap Sulistiyoningrum.

Memasuki tahun 1980, Kutang suroso lebih banyak dipakai oleh wanita-wanita lanjut usia.

Baca Juga: Lebih Rapi dan Tak Mudah Rusak, Ini Tips Simpan Bra ala Marie Kondo

"Penggunaan bagi mbah-mbah (nenek-nenek dalam bahasa Jawa) dalam memakai kutang suroso dengan alasan nyaman dipakai," tulis Sulistiyoningrum.

Bentuk Kutang Suroso

Kutang Suroso berbentuk menyerupai silinder atau pipa tabung yang berbahan dasar kulit kayu.

Hal yang unik, kutang Suroso juga dapat menutupi tubuh dari bawah ketiak sampai panjang yang diinginkan.

Keunikan lain dari Kutang Suroso terdapat di bagian kancing yang terletak di bagian muka, berbeda dengan kutang atau BH kotemporer dan modern.

Keberadaan kancing atau pengait kutang di bagian depan dapat mempermudah penggunanya untuk menggapainya.

Hal tersebutlah yang sering dikeluhkan oleh wanita lanjut usia karena kerap terkilir ketika menggapai pengait yang biasanya berada di bagian punggung.

Nah, Kawan Puan itu dia sejarah bra atau kutang di Indonesia yang ternyata dimulai sejak zaman penjajahan. 

Baca Juga: Ini Tipe Lingerie yang Buat Pengalaman Berpakaian Lebih Eksploratif

(*)