Bagaimana Jalan Kaki Menjadi Olahraga untuk Perempuan Menurunkan Berat Badan?

Putri Mayla - Selasa, 16 November 2021
Jalan kaki dapat menjadi olahraga untuk perempuan yang ingin turunkan berat badan. Caranya dengan membakar kalori di tubuh.
Jalan kaki dapat menjadi olahraga untuk perempuan yang ingin turunkan berat badan. Caranya dengan membakar kalori di tubuh. wayhomestudio

Parapuan.co - Melakukan jalan kaki sebagai olahraga untuk perempuan menurunkan berat badan bisa dilakukan secara rutin.

Walaupun terlihat sederhana, jalan kaki dapat memberikan dampak yang baik untuk kesehatan dan kebugaran tubuh.

Selain itu, jalan kaki juga baik untuk mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan kanker.

Seperti yang kita ketahui, jalan kaki merupakan olahraga yang dapat dilakukan dengan minim peralatan, dan berisiko rendah.

Sehingga, jalan kaki mudah diakses oleh banyak orang.

Baca Juga: 6 Kesalahan saat Melakukan Olahraga untuk Perempuan Penderita Diabetes

Terlebih lagi, jalan kaki dapat menjadi olahraga untuk perempuan dalam pembakaran kalori.

Pembakaran kalori ini yang kemudian dapat menurunkan berat badan.

Perempuan yang lebih aktif secara fisik dapat membakar lebih banyak kalori.

Ini artinya, melakukan olahraga jalan kaki secara rutin dapat membantu membakar lebih banyak kalori.

Untuk lebih lengkapnya, begini aktivitas fisik jalan kaki dapat membakar kalori tubuh.

Bagaimana jalan kaki sebagai olahraga untuk perempuan yang ingin menurunkan berat badan bekerja?

Jalan kaki seperti bukan olahraga paling efisien untuk menurunkan berat badan.

Namun, para pakar mengatakan aktivitas ini bisa membantu mendapatkan berat badan ideal dan memberikan manfaat lainnya.

Presiden dan chief science officer dari American Council on Exercise, Cedric Bryant, PhD mengatakan kepada Today, jalan kaki merupakan latihan aerobik low-impact.

Latihan ini dapat memungkinkan individu mengeluarkan energi dan membakar kalori, yang pada akhirnya dapat membantu menurunkan berat badan.

Baca Juga: Jangan Asal! Ini Olahraga untuk Perempuan Penderita Diabetes Tipe 1

Selanjutnya, jalan kaki sangat mudah dimodifikasi dan disertakan dalam rutinitas harian untuk menurunkan berat badan.

Selain itu, jalan kaki juga bentuk aktivitas fisik yang praktis dan mudah dilakukan.

Lantas, seberapa sering sebaiknya jalan kaki untuk menurunkan berat badan?

Rekomendasi dasar untuk kesehatan secara umum adalah sekitar 30 menit dalam seminggu.

Jika ingin menurunkan berat badan, Bryant merekomendasikan jalan kaki setidaknya 45-60 menit per hari beberapa kali dalam seminggu.

Namun jika terasa berat, durasi dapat dibagi ke dalam beberapa sesi jalan kaki dalam sehari.

Misalnya, aktivitas fisik ini dapat dilakukan 30 menit di pagi hari dan 15 menit di sore hari atau setelah makan malam.

Namun, durasi 45-60 menit dianggap paling baik jika menargetkan jalan kaki untuk menurunkan berat badan yang wajar.

Untuk diketahui, jumlah kalori yang terbakar per jamnya ditentukan berdasarkan berat badan dan kecepatan jalan kaki.

Menurut Healthline via Kompas, untuk berat 55 kg, misalnya, jalan kaki dengan kecepatan sekitar 3,2 kilometer per jam bisa membakar sekitar 154 kalori.

Sementara jalan kaki dengan kecepatan sekitar 4,8 kilometer per jam bisa membakar sekitar 165 kalori.

Contoh lainnya, individu dengan berat badan sekitar 109 kg, jalan kaki dengan kecepatan sekitar 3,2 kilometer per jam dapat membakar sekitar 305 kalori.

Baca Juga: Cukup 30 Menit, Olahraga untuk Perempuan Turunkan Berat Badan

Sementara jalan kaki dengan kecepatan sekitar 4,8 kilometer per jam dapat membakar sekitar 327 kalori.

Semakin cepat berjalan kaki dan berat badan semakin berat, kalori yang terbakar akan semakin banyak.

Penting untuk diketahui, ada berbagai faktor lain yang menentukan jumlah kalori yang terbakar.

Di antaranya termasuk jalan kaki dilakukan di suhu luar ruangan atau dalam ruangan.

Kemudian usia dan jenis kelamin juga menjadi faktor kalori yang terbakar melakukan jalan kaki olahraga untuk perempuan menurunkan berat badan.

(*)

Sumber: kompas,Today
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati

Sering Jadi Pertanyaan, Bolehkah Penderita Asma Berolahraga? Simak Penjelasannya