Ini Dampak Menopause terhadap Kehidupan Wanita Karir, Apa yang Harus Dilakukan?

Ratu Monita - Sabtu, 13 November 2021
Dampak menopause pada wanita karir.
Dampak menopause pada wanita karir. visionchina

Parapuan.co - Tak hanya harus menghadapi beban multiperan sebagai ibu, istri dan pekerja, wanita karir juga dihadapi tantangan lain ketika mereka memasuki usia menopause

Seorang perempuan memasuki usia menopause ketika tidak haid selama 12 bulan berturut-turut.

Rata-rata usia perempuan menopause yakni berada di rentang usia 40 tahun hingga pertengahan 50 tahun. 

Di rentang usia tersebutlah, mungkin sebagian wanita karir tengah berada di fase paling sukses dalam berkarier.

Namun tak banyak yang menyadari bahwa pada masa perimenopause, masa transisi sebelum menopause, perempuan akan mengalami berbagai gejala.

Dan hal ini bisa memengaruhi kehidupan perempuan karier

 

Selama perimenopause, kadar estrogen, hormon utama perempuan, mulai menurun.

Kamu yang memasuki masa ini mungkin mulai mengalami gejala seperti menopause, seperti hot flashes atau menstruasi yang tidak teratur. 

Baca Juga: Tak Harus Workaholic, Ini 5 Strategi Wanita Karir Melakukan Peningkatan Karir

“Gejala perimenopause bisa berbahaya pada awalnya dan karena itu dapat terlewatkan sebagai bagian dari perubahan hormonal yang kita sebut menopause,” kata Nicola Wolfe dari Menopause Maze, dilansir dari laman Irish Times.

Dan, dalam kondisi perimenopause, tak hanya gejala fisik, perempuan karier juga dapat mengalami gejala seperti kehilangan kepercayaan diri, mudah cemas, tegang, dan sulit berkonsentrasi.

Lebih lanjut lagi, kondisi ini tidak hanya terjadi pada wanita karir berusia paruh baya, namun juga pada mereka yang mengalami menopause dini. 

Delapan puluh persen perempuan akan mengalami gejala yang luas dan bervariasi saat mengalami perimenopause dan memasuki usia menopause.

“Penelitian telah menunjukkan, sekelompok perempuan yang dalam tahap kehidupan ini akan memilih untuk meninggalkan status angkatan kerja atau mengabaikan promosi karena sebegitu mengganggunya dampak menopause terhadap kesehatan dan kesejahteraan mereka," ungkap Wolfe.

Baca Juga: Wanita Karir, Ini 5 Langkah Karir untuk Meningkatkan Penghasilan

Gejala yang membingungkan

Asisten perawatan kesehatan, Susan Gannon, menceritakan bahwa ia merasa ada yang tidak beres ketika dia berusia 40 tahun.

Gejala perimenopause yang membingungkan dan bervariasi sering kali disalahartikan sebagai sesuatu yang lain atau diabaikan.

Kondisi yang memiliki peran penting dalam perubahan ini adalah rasa cemas yang berlebihan.

Fase ini pun tampak aneh bagi Gannon, dia tidak mengharapkan tahun ke-40nya berjalan seperti itu.

Dia mendapati dirinya menjadi perempuan karier yang begitu emosional dengan kemarahan yang membingungkan.

Terlebih di waktu bersamaan ia dipecat dari pekerjaannya.

Banyaknya peristiwa yang mengubah hidupnya, dia mengatakan bahwa bagaimana dia bereaksi terhadap pengalaman ini di luar karakternya, namun hidup harus terus berjalan.

Sebuah perubahan besar lainnya terjadi dan mengakibatkan dirinya mengalami depresi parah.

Setelah itu, ia berkonsultasi dengan psikolog dan mengatakan perubahannya tersebut disebabkan perimenopause.

Kemudian, konsultasi dengan spesialis menopause menemukan solusi yang Gannon butuhkan untuk menemukan jalan kembali ke dunia kerja.

Baca Juga: 5 Pertanyaan Cerdas yang Perlu Ditanyakan Wanita Karir Saat Wawancara Kerja

Cerita ini begitu menggambarkan bahwa gejala menopause dapat berdampak serius pada karir dan lingkungan kerja seorang perempuan, bahkan membuat kehidupan kerjanya secara eksplisit bermasalah.

Jika perempuan tidak mengomunikasikan tantangan yang dia alami dengan rekan kerja dan manajer lini atau HRD, maka berbagai urusan pekerjaan akan terhambat.

Ini juga mungkin akan berdampak serius pada perempuan yang ingin mempertahankan perannya dan menambah pengalaman yang sudah dia alami sebagai akibat dari menopause.

Wolfe menyoroti pentingnya untuk mendukung perempuan di tempat kerja dengan menetapkan prinsip dan prosedur yang dipikirkan dengan matang dan mendukung yang mencakup kesehatan fisik dan kesejahteraan staf.

Tempat kerja yang baik adalah yang membuat kebijakan, prosedur, atau pedoman di tempat kerja tentang keramahannya pada kondisi perempuan menopause, termasuk masalah-masalah seperti kerja fleksibel, manajemen ketidakhadiran.

Perusahaan juga dapat berusaha untuk mengembangkan keterbukaan tentang topik menopause dan menyediakan akses ke sesi pelatihan yang membahas menopause, baik untuk perempuan maupun laki-laki.

Nah, berikut dampak menopause pada wanita karir, yang pada faktanya dapat mengganggu kehidupan berkarier seorang perempuan.(*)

Sumber: Irish Times
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri