Pemimpin Perempuan Perlu Tahu, Ini 4 Cara untuk Menghadapi Banyak Karyawan Resign

Tentry Yudvi Dian Utami - Minggu, 10 Oktober 2021
Pemimpin perempuan, ini cara mengatasi banyak karyawan yang resign
Pemimpin perempuan, ini cara mengatasi banyak karyawan yang resign Ponomariova_Maria

Parapuan.co - Pandemi Covid-19 telah membuat banyak karyawan memilih untuk resign dari pekerjaan sekarang.

Alasannya pun beragam, mulai dari stres pekerjaan hingga kebutuhan finansial yang belum tercukupi dengan gaji.

Melansir Harvard Bussiness Review, banyaknya karyawan yang resign ini pun disebut dengan Great Resignation.

Ini diawali dari data Departemen Tenaga Kerja di Amerika Serikat yang mendapati seebanyak 11,5 juta karyawan melakukan resign pada bulan April, Mei, dan Juni 2021. 

Baca Juga: Hari Kesehatan Mental Sedunia, Yuk Kenali Beda Profesi Psikolog dan Psikiater

Tentunya, ini membuat perubahan besar terhadap kemajuan semua industri.

Dan, menurut penelitian Personio, hampir 1:4 karyawan akan melakukan resign juga dalam enam bulan ke depan.

Ini juga diiringin dengan banyaknya lowongan kerja di Amerika yang hampir mencapai angka 10,1 juta lowongan kerja.

Lalu, apa artinya ini bagi seorang pemimpin, manager, dan HR Professional?

Perubahan ini tentunya membuat kita yang memegang posisi di perusahaan perlu bekerja keras untuk mengatur sumber daya manusia.

Memang betul, akhirnya, kita akan fokus mencari karyawan pengganti. Tapi, jangan lupa, kamu juga perlu untuk memberikan perhatian khusus untuk karyawan yang tetap bekerja di perusahaan mu.

Kamu perlu melihat kinerja mereka dan kesempatan untuk mengembangkan karier. 

Tenang, tak perlu khawatir, ada beberapa langkah yang perlu pemimpin sepertimu ambil dalam menghadapi great resignation.

 

1. Sadar dengan pengaruhmu

Sebagai pemimpin, orang akan memantaumu setiap hari, baik kamu sadar atau tidak.

Jadi, cobalah berhenti sejenak, lakukan refleksi dengan caramu berkomunikasi dengan rekan kerja, termasuk kalimat dan tindakan.

Ketika kamu sadar dengan pengaruhmu ini, kamu bisa mengendalikan kondisi ke arah yang benar.

Baca Juga: 5 Hal yang Perusahaan Bisa Lakukan untuk Jaga Kesehatan Mental Karyawan

2. Fokus pada potensial dan kemungkinan

Kamu ingin membuat sesuatu yang unik di dalam waktu seperti saat ini. 

Oleh sebab itu, kamu lebih baik fokus pada karyawanmu, baik yang lama maupun baru.

Cobalah gali rasa penasaranmu dan bertanya beberapa hal berikut ini:

- Apa yang bisa kamu berikan di situasi seperti ini?

- Apa yang membuatmu bersemangat?

- Apa yang bisa kamu/tim/organisasi berikan?

Bila kamu berkomunikasi dengan karyawanmu dengan cara ini, kamu bisa melihat potensi dan kemungkinan yang positif. Dibandingkan rasa takut dan ketidakpastian.

3. Tidak apa-apa bila ingin resign

Ada banyak situasi dan kondisi dalam komunikasi yang penting pemimpin perlu tahu dan sadari.

Salah satunya, bagaimana kamu menjaga komunikasi ketika karyawan ada yang ingin resign.

Sebab, banyak perusahaan melakukan hal kurang menyenangkan ketika karyawan memberitahu mereka ingin resign.

Para karyawan bahkan merasa ditinggalkan dan diabaikan. Tentunya, perilaku ini membuat karyawan merasa kalau resign itu adalah sesuatu yang salah dan meragukan dirinya. 

Oleh sebab itu, kamu lebih baik menyadari tentang potensi ini agar hubunganmu dan karyawan juga bisa baik-baik saja.

Nah, ada cara untuk membantumu merasa aman dengan perubahan posisi ini. Sadarilah, kalau tren karyawan bekerja seumur hidup dalam satu perusahaan itu sudah berubah. Organisasi atau pun perusahaan merupakan perjalanan karier mereka.

Baca Juga: Mengenal BLK, Pelatihan Kerja Gratis Kemnaker sebelum Kartu Prakerja

Mereka masuk ke perusahaan dengan harapan bisa belajar sesuatu yang baru untuk pengembangan karier dirinya.

Mereka bukan orang yang sama ketika mereka baru bergabung dengan perusahaan. 

Persaingan itu begitu ketat dan karier juga panjang waktunya. Sadari ini, lalu berilah apresiasi untuk karyawanmu.

4. Berikan karyawanmu apresiasi dan perhatian 

Setiap karyawan itu perlu dihargai dan diapresiasi, karena mereka sudah membantu perusahaan untuk maju, terutama di era digital ini.

Sebab, kurangnya apresiasi dan perhatian akhirnya membuat mereka merasa diabaikan.

Tentunya, kamu tidak bisa untuk membuat hubungan beracun bila ingin perusahaan tetap maju.

Ada beberapa langkah yang perlu kamu perhatikan, berikut di antaranya:

- Lakukan rekutmen kembali

Kamu bisa melakukan rekuitmen kembali dengan karyawan lama. Namun, kamu perlu menyadari pembicaraan ini akan membuatmu lebih memahami motivasi dan ambisi karyawan.

Kenalilah kesempatan yang mungkin sedang kosong dalam organisasimu, maksudnya di luar timmu. Ini bisa membantu mereka memuaskan mimpi dan ambisi mereka.

Bantulah mereka untuk melihat dampak positif yang mereka berikan untuk organisasi.

Baca Juga: Ini Cara Efektif Atasi Toxic Productivity Selama WFH dari Pakar

- Berilah penghargaan

Berilah mereka penghargaan, bisa dengan kenaikan gaji atau pun tunjangan atas kinerja mereka.

Memang sih, kamu tidak bekerja sendirian dalam perusahaan. Tapi, tak ada salahnya kalau kamu yang memimpin adanya perubahan dan bisa memperjuangkan karyawanmu.

Semoga ini bisa membantumu untuk menjadi pemimpin yang hebat ya, Kawan Puan!(*)