Seafood Saat Hamil: Mana yang Boleh Dimakan, Mana yang Harus Dihindari?

Arintha Widya - Sabtu, 6 September 2025
Seafood Saat Hamil: Mana yang Boleh Dimakan, Mana yang Harus Dihindari?
Seafood Saat Hamil: Mana yang Boleh Dimakan, Mana yang Harus Dihindari? Anna Reshetnikova

Parapuan.co - Seafood dikenal kaya nutrisi, mulai dari protein, zat besi, hingga asam lemak omega-3 yang penting untuk perkembangan otak janin. Namun, di sisi lain, ibu hamil disarankan berhati-hati atau bahkan menghindari jenis seafood tertentu.

Mengapa demikian, dan jenis seafood apa saja yang aman untuk dikonsumsi ibu hamil? Simak informasi lengkapnya yang dirangkum PARAPUAN dari Today's Parent berikut ini

Mengapa Ibu Hamil Perlu Berhati-hati dengan Seafood?

Ahli gizi dan dietisien terdaftar Allison Ellis, MSc, RD, menjelaskan bahwa seafood memang memberi manfaat besar bagi kesehatan ibu dan janin, tetapi juga menyimpan risiko.

"Seafood memberikan nutrisi penting yang mendukung kesehatan ibu dan perkembangan janin. Namun, ada juga risiko seperti paparan merkuri, polutan lingkungan, dan bakteri Listeria," jelas Ellis.

Paparan merkuri menjadi perhatian utama karena logam berat ini bisa memengaruhi perkembangan otak dan sistem saraf janin. Selain itu, seafood yang tidak dimasak dengan sempurna berpotensi membawa bakteri berbahaya yang dapat menyebabkan komplikasi serius, mulai dari dehidrasi hingga keguguran.

Manfaat Konsumsi Seafood Saat Hamil

Jika dipilih dengan tepat, seafood bisa memberi banyak keuntungan:

  • Omega-3 (DHA dan EPA): berperan penting untuk perkembangan otak dan penglihatan janin.
  • Protein dan vitamin B12: membantu pertumbuhan jaringan tubuh bayi.
  • Iodin, zat besi, zinc, dan vitamin D: mendukung fungsi tiroid, sistem imun, serta kesehatan ibu hamil secara menyeluruh.

Ahli gizi Yvette Hill, RD, menambahkan, "Nutrisi dari seafood juga membantu tubuh ibu memenuhi tuntutan fisik selama kehamilan dan dapat mengurangi risiko diabetes gestasional."

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Sariawan saat Hamil, Perbanyak Konsumsi Makanan Mengandung Vitamin C

Seafood yang Aman untuk Ibu Hamil

Meski ada risiko, bukan berarti semua seafood harus dihindari. Beberapa pilihan justru aman dan baik untuk mendukung kebutuhan nutrisi ibu hamil, asalkan dimasak matang:

  • Ikan rendah merkuri: salmon, trout, sarden, herring, cod.
  • Seafood kalengan tertentu: tuna kalengan (pilih tuna light, bukan albacore/white tuna).
  • Kerang matang: udang, kepiting, kerang, tiram, remis, scallop.

Porsi yang disarankan adalah sekitar 2–3 kali seminggu (224–340 gram total) dengan variasi jenis ikan agar nutrisi lebih beragam.

Seafood yang Sebaiknya Dihindari

Ada beberapa jenis seafood yang lebih berisiko karena kandungan merkuri tinggi atau cara pengolahannya:

  • Ikan besar predator: hiu, todak (swordfish), king mackerel, marlin, barramundi, orange roughy, southern bluefin tuna.
  • Seafood mentah atau setengah matang: sushi, sashimi, tiram mentah, kerang mentah.
  • Seafood asap dingin (cold-smoked): karena bisa terkontaminasi bakteri Listeria.

Ahli gizi Beth Ferguson, MS, RDN, menekankan, “Menghindari ikan yang berada di puncak rantai makanan sangat penting, karena mereka menumpuk merkuri dari ikan-ikan kecil yang mereka makan.”

Tips Aman Mengonsumsi Seafood Saat Hamil

Agar tetap bisa menikmati manfaatnya, ibu hamil sebaiknya memperhatikan beberapa hal:

  • Pastikan seafood dibeli dari sumber terpercaya dan disimpan dengan benar.
  • Masak seafood hingga mencapai suhu dalam minimal 63–74 °C.
  • Gunakan talenan dan peralatan terpisah untuk seafood mentah dan makanan lain.
  • Hindari menyentuh seafood mentah lalu menggunakan tangan yang sama untuk bahan makanan lain tanpa mencuci terlebih dahulu.

Seafood bukanlah makanan yang sepenuhnya dilarang saat hamil. Justru, dengan pilihan yang tepat, seafood dapat memberikan nutrisi penting bagi ibu dan perkembangan janin. Kuncinya ada pada pemilihan jenis ikan rendah merkuri, memastikan olahan matang sempurna, serta menghindari makanan laut mentah atau berisiko tinggi.

Bila masih ragu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kandungan atau ahli gizi untuk mendapatkan panduan yang lebih personal sesuai kondisi kesehatanmu.

Baca Juga: Berenang Saat Hamil: Keuntungan, Potensi Risiko, dan Tips Melakukannya

(*)

Sumber: Today's Parent
Penulis:
Editor: Arintha Widya