Tujuan Terkait

Peran Perempuan dalam Mendampingi Pasangan dengan Masalah Kesehatan Mental

Saras Bening Sumunar - Kamis, 4 September 2025
Mendampingi pasangan dengan masalah kesehatan mental.
Mendampingi pasangan dengan masalah kesehatan mental. Kiwis

Parapuan.co - Dalam sebuah hubungan, tidak selalu hari-hari dipenuhi tawa dan kebahagiaan. Ada kalanya, pasanganmu menghadapi tekanan hidup, stres berkepanjangan, bahkan masalah kesehatan mental yang membuatnya merasa lelah secara emosional.

Kondisi seperti ini bisa menjadi tantangan besar, baik bagi dirinya maupun untukmu sebagai pasangan. Kamu mungkin merasa bingung, khawatir, atau tidak tahu harus melakukan apa.

Untungnya, ada cara-cara efektif mendukung pasanganmu yang sedang mengalami stres atau masalah kesehatan mental dengan penuh empati, komunikasi sehat, dan pendekatan tepat.

Melansir dari laman Verywell Mindberikut cara membantu pasangan yang mengalami stres atau masalah kesehatan mental lainnya.

1. Pahami Kondisinya dengan Empati

Langkah pertama untuk membantu pasangan adalah mencoba memahami apa yang sedang ia rasakan. Ketika seseorang mengalami stres atau masalah kesehatan mental, sering kali mereka merasa sendirian dan tidak dimengerti.

Cobalah untuk mendengarkan ceritanya tanpa menghakimi dan memaksakan solusi. Kamu bisa mengatakan hal-hal sederhana, seperti:

"Aku di sini untukmu." atau "Aku paham ini pasti berat buat kamu,".

Empati membuat pasangan merasa diterima dan didukung. Jangan terburu-buru memberikan saran, karena kadang mereka hanya butuh didengar dan divalidasi perasaannya.

Baca Juga: Bukan Soal Nafkah, Inilah 4 Keluhan Terpedam Suami dalam Rumah Tangga

2. Jaga Komunikasi yang Terbuka dan Penuh Kesabaran

Dalam kondisi stres, pasanganmu mungkin lebih mudah marah, menarik diri, bahkan enggan berbicara. Jangan menanggapi dengan emosi, cobalah menjaga komunikasi yang tenang dan terbuka. Ajukan pertanyaan dengan nada lembut, misalnya:

"Aku perhatikan akhir-akhir ini kamu kelihatan lelah, mau cerita nggak?"

Kesabaranmu akan membuat pasangan merasa aman untuk berbagi. Namun, penting juga untuk memberi ruang ketika mereka belum siap berbicara. Komunikasi yang sehat bukan soal memaksa, tetapi tentang memberi kesempatan untuk saling memahami.

3. Berikan Dukungan, Bukan Tekanan

Banyak orang yang berniat baik tetapi justru membuat pasangannya semakin tertekan dengan kata-kata seperti: "Kamu harus semangat dong!" atau "Kamu jangan terlalu mikir," 

Kalimat seperti di atas sering membuat mereka merasa disalahkan. Sebagai gantinya, tawarkan dukungan nyata tanpa menggurui, seperti:

  • Menemani pasangan melakukan aktivitas menenangkan, seperti jalan sore atau menonton film.

  • Membantu mengatur prioritas pekerjaan atau kegiatan sehari-hari.

  • Menawarkan bantuan praktis, seperti menyiapkan makanan atau sekadar menemaninya beristirahat.

Memberi dukungan yang tepat membuat pasangan merasa tidak sendirian dalam menghadapi masalahnya.

Baca Juga: Seperti Jimin-Song Da Eun, Mengapa Hubungan Cinta Seleb Korea Selatan Kerap Dirahasiakan?

4. Dorong Pasangan untuk Mencari Bantuan Profesional

Jika stres atau masalah kesehatan mental pasanganmu sudah cukup berat, jangan ragu untuk mendorongnya mencari bantuan profesional. Kamu bisa membantu dengan cara:

  • Mengajak pasangan berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater.

  • Mencarikan informasi tentang konseling atau terapi yang sesuai.

  • Menemaninya saat ia merasa cemas untuk memulai proses tersebut.

Ingat, kamu bukan terapis. Peranmu adalah memberikan dukungan, sementara bantuan profesional dibutuhkan untuk pemulihan yang lebih mendalam.

5. Jaga Kesehatan Mentalmu Sendiri

Mendukung pasangan yang sedang mengalami stres atau masalah kesehatan mental bisa melelahkan jika kamu tidak menjaga dirimu sendiri. Pastikan kamu punya waktu untuk melakukan hal-hal yang membuatmu bahagia dan tetap terhubung dengan orang lain.

Dengan menjaga keseimbangan emosimu, kamu akan lebih kuat untuk mendukung pasangan tanpa merasa kewalahan.

Baca Juga: Silent Divorce dalam Rumah Tangga Bisa Dicegah, Bagaimana Caranya?

(*)

Sumber: Verywell Mind
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.