Temui Wapres Gibran di Istana Negara, Ini Sosok Lady Ojol Riska Amelia

Tim Parapuan - Rabu, 3 September 2025
Riska Amelia, lady ojol yang diundang ke Istana dan ikut aksi damai ojol di kawasan Monas (2/9)
Riska Amelia, lady ojol yang diundang ke Istana dan ikut aksi damai ojol di kawasan Monas (2/9)

Parapuan.co - Nama Riska Amelia belakangan ramai menjadi bahan perbincangan publik. Perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai pengemudi ojek online (ojol) itu tiba-tiba muncul di pemberitaan setelah mendapat undangan khusus dari Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, untuk hadir di Istana Negara.

Bukan soal undangannya yang mencuri perhatian, melainkan penampilan Riska. Dirinya dinilai bukan ojol karena lebih "glowing" dibanding rekan-rekan lainnya.

Riska akhirnya angkat bicara menanggapi beragam komentar yang muncul di media sosial. Ia menegaskan bahwa dirinya memang benar-benar seorang ojol aktif, bukan sosok yang tiba-tiba dimunculkan hanya karena agenda politik. Riska mengatakan sejak tahun 2016 ia sudah menggeluti profesi ini dan terus bertahan meski beberapa kali berpindah platform aplikasi.

Undangan dari Wapres Gibran datang di momen yang cukup tak terduga. Riska mengaku sedang bersiap menarik penumpang ketika mendapat telepon resmi dari pihak perusahaan.

"Saya posisi lagi on beat di daerah Roxy Mas, saya di call sama orang Grab dan memang enggak sembarangan diundang sih, karena memang saya juga (dilihat) tarikan saya, pendapatan saya, akun saya juga," ucap Riska dikutip dari laman Grid.id.

Aksi damai bertajuk Sejuta Mawar Kebaikan di kawasan Monas, Jakarta Pusat (2/9) yang diikuti ribuan pengemudi ojol itu menjadi tempat klarifikasi dirinya di depan publik. Riska menegaskan bahwa penampilannya yang rapi bukan berarti ia bukan pekerja lapangan. Menurutnya, menjaga kerapian adalah bentuk tanggung jawab terhadap profesinya.

"Memang enggak boleh ojol mukanya putih? Kan kita ojol juga harus menjaga penampilan.," ujarnya.

Perempuan ini juga membantah tudingan yang menyebut wajahnya terlihat terlalu glowing karena rekayasa. Ia mengatakan pencahayaan saat pemotretan atau efek kamera sering membuat tampilan berbeda.

"Memang kan di sana juga lighting lampunya. Mereka kan enggak tahu muka dari efek handphone atau gimana, makanya muka saya terlalu putih," tambahnya.

Baca Juga: Tak Sebatas Tuntut THR, Demo Driver Ojek Online Juga Perjuangkan Hak Lady Ojol

Lakukan Perawatan Sederhana pada Kulit 

Tidak hanya menjaga penampilan dari luar, Riska juga rajin melakukan perawatan sederhana. Ia mengungkap rahasianya menjaga kulit tetap sehat meski seharian berkendara di jalanan penuh polusi.

"Setiap on beat itu juga setiap harinya saya pakai sunscreen juga. Jadi memang buat menjaga kulit muka saya juga," ungkapnya.

Riska menilai, menjaga diri bukanlah sesuatu yang berlebihan, melainkan kebutuhan. Menurutnya, profesi ojol sering dianggap remeh, padahal kenyataannya mereka juga membutuhkan rasa percaya diri saat bekerja.

Kehadiran Riska bersama tujuh pengemudi ojol lainnya di Istana Wakil Presiden pada Minggu (31/8) lalu memang jadi sorotan besar. Pertemuan tersebut berlangsung di tengah situasi yang penuh tensi pasca tragedi meninggalnya Affan Kurniawan (21), seorang ojol muda yang tewas tertabrak kendaraan taktis Brimob saat kerusuhan di kawasan Pejompongan, Jakarta.

Tragedi itu menyisakan luka mendalam, sekaligus memunculkan gelombang solidaritas antar pengemudi ojol. Tak sedikit yang menganggap pertemuan di Istana merupakan langkah pemerintah untuk meredam keresahan. Namun, publik tetap kritis mempertanyakan apakah perwakilan yang diundang benar-benar representatif.

Meski begitu, Riska memastikan bahwa dirinya hadir bukan sebagai figuran. Ia tidak merasa terganggu dengan komentar miring atas dirinya dan memilih untuk tetap tenang, sekaligus menjadikan momen itu sebagai pengingat supaya tidak mudah goyah oleh persepsi publik.

Aksi damai Sejuta Mawar Kebaikan yang diikuti Riska dan ratusan ojol lain di Monas pun menjadi panggung untuk menunjukkan solidaritas serta wajah berbeda dari komunitas mereka. Bunga dijadikan simbol kedamaian dan persaudaraan antara pengemudi, masyarakat, dan aparat.

Momen tersebut menandai bahwa di balik wajah lelah para ojol, ada cerita-cerita inspiratif tentang perjuangan, kesetiaan pada pekerjaan, hingga keberanian menghadapi stigma sosial. Riska hanyalah satu dari sekian banyak yang akhirnya mendapat sorotan karena kisahnya berbeda dari yang lain.

Seiring viralnya sosok Riska, banyak yang berharap kisahnya bisa membuka mata masyarakat bahwa para pengemudi ojol juga memiliki keberagaman karakter. Tidak semua tampil lusuh, ada pula yang tetap menjaga kerapian meski bekerja keras di jalanan.

Momen ini juga menjadi refleksi dalam dunia digital terkait cepatnya opini publik terbentuk, baik positif maupun negatif. Hal yang dialami Riska ini memperlihatkan bagaimana penampilan seseorang bisa menjadi isu nasional hanya dalam hitungan jam.

Baca Juga: Mira Lesmana Bagikan Sketsa Bocah 13 Tahun Atas Kepergian Ojol Affan

(*)

Putri Renata

Sumber: Grid.id
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini