Benarkah Budi Pekerti Anak Bisa Tentukan Karakter Pemimpin Masa Depan?

Tim Parapuan - Jumat, 5 September 2025
father and daughter spending time together
father and daughter spending time together

Selain melalui pengalaman langsung, percakapan juga menjadi sarana efektif. Menurut Gloria, orang tua dapat mengajak anak berdiskusi mengenai bagaimana perasaan orang lain ketika berada dalam situasi tertentu. 

Bersikap Tegas pada Anak

Tidak kalah penting, orang tua juga harus berani menegur anak ketika mereka menunjukkan sikap sombong atau merendahkan orang lain. Jika anak terbiasa pamer atau mengejek, orang tua perlu memberi penjelasan bahwa tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama, sehingga sikap itu bisa melukai perasaan teman sebayanya. 

Bersikap Adil hingga Mengakui Kesalahan

Nanda menambahkan bahwa rasa adil juga perlu dilatih sejak dini. Anak yang memiliki kakak atau adik, misalnya, bisa diajarkan bahwa setiap anggota keluarga berhak mendapatkan perlakuan yang setara. Dengan begitu, anak belajar bahwa keadilan adalah prinsip penting yang harus dijunjung, bukan hanya di rumah, tetapi juga di kehidupan bermasyarakat.

Kebiasaan lain yang tidak kalah bermanfaat adalah mengajarkan anak untuk mengakui kesalahan. Alih-alih membiarkan anak berlindung di balik alasan “masih kecil”, orang tua dapat membimbing mereka untuk berani meminta maaf. Sikap ini menjadi dasar kejujuran dan rasa tanggung jawab di masa depan.

Diskusi antara Orang Tua dan anak

Diskusi dua arah juga berperan besar. Anak tidak hanya diberitahu mana yang benar atau salah, tetapi diajak memahami alasan di balik aturan tersebut. Proses ini membuat mereka mampu berpikir kritis sekaligus menyerap nilai moral dengan lebih mendalam.

Baca Juga: Memahami Karakter Anak Berdasarkan Urutan Kelahiran untuk Pola Asuh yang Tepat

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri