Cara Menghadapi Mertua yang Selalu Membandingkan Gaya Parenting

Saras Bening Sumunar - Jumat, 6 Juni 2025
Menghadapi mertua yang selalu membandingkan gaya parenting.
Menghadapi mertua yang selalu membandingkan gaya parenting. Nattakorn Maneerat

Parapuan.co - Menjadi orang tua adalah perjalanan yang sangat personal dan penuh dinamika, apalagi ketika kamu dan pasangan sudah memiliki prinsip atau gaya parenting sendiri dari nilai hidup berdua. 

Dalam realitas kehidupan rumah tangga, terutama yang masih tinggal dekat atau kerap berinteraksi dengan orang tua pasangan, tidak jarang muncul tantangan tersendiri.

Salah satunya adalah ketika mertua sering kali ikut campur atau bahkan secara langsung membandingkan cara kamu membesarkan anak dengan cara mereka dahulu, Masalah juga bisa muncul saat mereka membandingkan gaya parenting versi kamu dengan orang lain yang menurut mereka 'lebih tepat'.

Kondisi seperti ini bisa terasa menyakitkan dan membuatmu merasa kurang dihargai sebagai orang tua. Terlebih jika kamu sudah berusaha keras menerapkan pendekatan pengasuhan yang penuh kasih sayang, berbasis ilmu, dan sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak zaman sekarang.

Ketika dibandingkan, perasaan frustrasi, tertekan, bahkan meragukan kemampuan diri sendiri sebagai orang tua bisa muncul. Namun di sisi lain, kamu juga tidak ingin menciptakan konflik atau hubungan yang renggang dengan mertua, karena bagaimanapun mereka tetaplah keluarga dan kakek-nenek dari buah hatimu. 

Menghadapi situasi ini dibutuhkan kebijaksanaan emosional, komunikasi cerdas, serta batasan yang sehat. Psikolog keluarga, Sukmadiarti P, M.PSi mengatakan bahwa pada dasarnya setiap orang memiliki gaya pengasuhan masing-masing.

Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor contohnya pengalaman dan latar belakang zaman yang berbeda. Sukmadiarti menyebutkan via Kompas.com bahwa "Setiap orang tua punya cara parenting tersendiri, terkadang mertua suka membandingkan dengan gaya parenting dulu."

Sukmadiarti menyebut bahwa salah satu cara untuk menghadapi situasi ini adalah memiliki keterampilan regulasi emosi. Ia mengimbau agar kamu tidak langsung memberi respons yang reaktif, tetapi terima masukan dari mertua atau berikan respons diam untuk meminimalisir emosi negatif. 

"Solusinya adalah setiap individu harus punya keterampilan mengelola emosi, perlu punya bekal untuk regulasi emosi, sehingga tidak mudah terpancing emosi," imbuhnya.

Baca Juga: Hubungan Menantu dan Mertua Merenggang? Begini Cara Mengatasinya

Selain regulasi emosi, ada tips lain yang bisa diterapkan untuk menghadapi mertua apabila mereka suka membandingkan gaya pengasuhan, seperti:

1. Pahami Setiap Generasi Punya Perspektif yang Berbeda

Hal pertama yang perlu ditanamkan dalam pikiran adalah bahwa perbedaan pandangan dalam mengasuh anak antara kamu dan mertua sebenarnya sangat wajar.

Setiap generasi dibentuk oleh nilai-nilai sosial dan budaya yang berbeda. Mertuamu mungkin dibesarkan dalam era di mana disiplin tegas atau otoritas orang tua adalah segalanya, sementara kamu tumbuh di zaman ketika komunikasi terbuka, empati, dan pendekatan positif lebih diutamakan.

Alih-alih langsung merasa diserang, cobalah melihat komentar atau perbandingan mereka sebagai bentuk perhatian, meskipun terkadang cara penyampaiannya kurang tepat. Saat memahami akar perbedaan ini, kamu akan lebih siap menghadapi komentar mereka dengan kepala dingin dan tanpa mengedepankan emosi.

2. Bangun Batasan yang Sehat

Komunikasi yang asertif adalah kunci utama dalam menghadapi situasi ini. Asertif artinya kamu menyampaikan pendapat atau perasaan secara jujur dan tegas, namun tetap dengan cara yang sopan juga menghormati lawan bicara.

Jika mertua mulai membandingkan gaya parenting kamu dengan orang lain atau dengan masa lalu mereka, jangan langsung membalas dengan nada tinggi atau sikap defensif.

 

Baca Juga: Konflik Victoria Beckham, Kenapa Ibu Mertua Sulit Dekat dengan Menantu Perempuan?

Cobalah mengatakan sesuatu seperti, "Aku menghargai masukan Ibu, tapi aku dan suami sudah berdiskusi panjang soal cara mengasuh anak, dan kami merasa cara ini yang paling cocok untuk kami."

Kalimat seperti ini bisa menunjukkan bahwa kamu terbuka terhadap pendapat, tetapi tetap punya pendirian.

3. Libatkan Pasangan

Jangan ragu untuk melibatkan pasanganmu dalam situasi seperti ini. Bagaimanapun, dia adalah jembatan antara kamu dan mertuamu.

Komunikasikan perasaan kamu dengan jujur dan minta dukungannya agar dia bisa membantu menjelaskan kepada orang tuanya mengenai keputusan parenting yang telah kalian ambil bersama.

Jika pasangan kamu bisa menyampaikan pesan kepada orang tuanya secara halus namun tegas, maka kemungkinan besar mertua akan lebih menerima dan berhenti membandingkan.

Ini bukan soal "mengadu", tapi tentang menjaga agar kamu tidak merasa sendirian dalam situasi yang penuh tekanan.

Dalam setiap permasalahan dengan mertua, tetap gunakan kepala dingin agar tidak ada pihak yang merasa menjadi korban hingga hubungan akan memburuk. 

Baca Juga: Perilaku Remaja di Luar Kendali? Ini Solusi Efektif untuk Orang Tua

(*)