Mengapa Penting Memiliki Asuransi Penyakit Kritis Sejak Muda? Ini Jawabannya

Arintha Widya - Sabtu, 30 Agustus 2025
Mengapa Penting Memiliki Asuransi Penyakit Kritis Sejak Muda?
Mengapa Penting Memiliki Asuransi Penyakit Kritis Sejak Muda? designer491

Parapuan.co - Banyak anak muda merasa masih sehat sehingga belum memikirkan asuransi, apalagi asuransi penyakit kritis. Padahal, penyakit serius seperti kanker, stroke, atau serangan jantung bisa menyerang siapa saja, tanpa harus menunggu usia tua.

Hal ini disinggung oleh perencana keuangan Rista Zwestika dalam webinar PARAPUAN bersama MSIG Life, bertajuk "Investasi Terbaik Untuk Diri: Menata Money Habit di Tengah Ancaman Penyakit Kritis", Kamis (28/8/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Rista menjelaskan, "Namanya penyakit nggak nunggu kamu usia 30 tahun, nggak nunggu juga usia 50 tahun baru sakit. Enggak gitu ya."

Kalimat ini menegaskan bahwa risiko kesehatan bisa datang kapan saja, sehingga persiapan harus dilakukan sejak dini, tak terkecuali menyiapkan dana untuk berjaga-jaga.

Premi Lebih Terjangkau Saat Masih Muda

Salah satu keuntungan terbesar membeli asuransi penyakit kritis sejak muda adalah premi yang jauh lebih murah. Ketika kondisi tubuh masih sehat, risiko dianggap rendah sehingga perusahaan asuransi menetapkan biaya premi yang ringan.

"Kalau kita membelinya sejak muda, kemudian sehat, maka bisa jadi perlindungan kita bisa dapetin dengan premi yang lebih murah. Beda cerita kalau sudah usia banyak, penyakitnya sudah banyak, bisa jadi kita ditolak," jelas Rista.

Bentuk Tanggung Jawab pada Diri dan Keluarga

Asuransi penyakit kritis bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga bentuk tanggung jawab terhadap keluarga. Saat seseorang sakit, pengeluaran bisa membengkak dan pendapatan bisa berkurang drastis.

Baca Juga: Investasi Terbaik untuk Diri: Menata Money Habit di Tengah Ancaman Penyakit Kritis

Dalam webinar PARAPUAN x MSIG Life tersebut, Rista juga menyebutkan, "Asuransi penyakit kritis ini memberikan uang pertanggungan ketika kita terdiagnosa. Dana ini bisa digunakan untuk biaya pengobatan, menggantikan pendapatan yang hilang, bahkan melanjutkan kehidupan keluarga, misalnya untuk biaya hidup atau pendidikan anak."

Dengan adanya proteksi ini, keluarga tidak perlu panik mencari pinjaman atau menjual aset berharga ketika menghadapi kondisi darurat kesehatan.

Biaya Penyakit Kritis yang Sangat Tinggi

Data nyata memperlihatkan betapa mahalnya biaya pengobatan penyakit kritis. Salah satu peserta webinar berbagi cerita: "Kemarin teman saya terkena kanker payudara. Baru dua kali kemo, dan satu kali kemo saja butuh biaya 50 juta."

Bayangkan jika pengobatan harus dilakukan berkali-kali, tentu akan menguras tabungan dan bisa mengguncang kondisi finansial keluarga.

Dari situ, asuransi penyakit kritis berfungsi sebagai mitigasi risiko, memberikan ketenangan pikiran (peace of mind) sehingga pasien bisa fokus pada proses penyembuhan, bukan pada tagihan rumah sakit.

Memiliki asuransi penyakit kritis sejak muda adalah keputusan bijak. Selain premi lebih terjangkau, proteksi ini menjadi bentuk tanggung jawab terhadap masa depan diri sendiri dan keluarga. Penyakit kritis bisa datang tanpa diduga, dan biayanya sangat tinggi. Dengan perlindungan asuransi, kita bisa lebih tenang menghadapi kemungkinan terburuk sekalipun.

Rista mengingatkan, "Kalau sakit kita harus peace of mind, nggak boleh mikir yang aneh-aneh. Karena kita harus tenang biar lebih semangat untuk sembuh."

Baca Juga: Saatnya Generasi Muda Punya Proteksi Finansial, Asuransi Harus Jadi Kebutuhan

(*)

Penulis:
Editor: Arintha Widya