Parapuan.co - Aktris Aurelie Moeremans baru-baru ini membagikan kisah mengejutkan terkait pengalaman pribadinya ketika ditawari untuk masuk ke dunia politik. Lewat unggahan di akun Instagram pribadinya @aurelie, Aurelie mengaku sudah beberapa kali mendapat tawaran untuk bergabung dengan partai politik sejak tahun 2016.
Aurelie menceritakan, tawaran pertama datang secara tidak terduga. Kala itu, seorang aktris senior yang bahkan tidak terlalu dekat dengannya tiba-tiba menghubungi sang ibu dan mengajak bertemu. Pertemuan tersebut ternyata menjadi jalan perkenalan Aurelie dengan seorang petinggi partai yang kemudian langsung mengajaknya masuk.
/photo/2025/09/01/screenshot-30png-20250901104150.png)
"Ada seorang aktris senior lah, nelpon mama aku ngajak ngopilah. Terus aku bingung nih padahal kita nggak deket dan ternyata benar feeling aku, yang ngenalin aku ke bosnya orang partai dan aku diajak gabung," ungkap Aurelie.
Yang membuat Aurelie terkejut, sejak awal ia sudah dijanjikan sejumlah uang yang sangat besar. Bahkan, ia disebut bisa menerima bayaran hingga ratusan juta rupiah setiap bulan hanya dengan mengikuti arahan partai.
Tawaran fantastis ini sempat membuatnya bingung, lantaran ia tidak pernah menunjukkan minat ataupun kedekatan dengan dunia politik. "Aku bingung dong kenapa aku gitu, aku enggak tertarik politik, enggak pernah nge-push politik juga," ujarnya.
Lebih jauh, ia dijelaskan bahwa tugasnya tidak akan rumit. Aurelie hanya perlu mendampingi figur politik tertentu, meramaikan acara, dan apabila harus berbicara kepada warga, ia akan diberikan teks atau script yang sudah disiapkan. Baginya, peran tersebut sama sekali tidak berbeda dengan menjadi sebuah “boneka” yang hanya mengikuti skenario.
Namun, tawaran serupa tidak berhenti di situ. Aurelie menyebut, dalam beberapa kesempatan berikutnya, orang-orang dari latar belakang berbeda kembali mendekatinya dengan ajakan serupa. Ia pun tetap bersikap konsisten dengan penolakannya, meski jumlah imbalan yang ditawarkan selalu terdengar menggiurkan.
Tawaran terakhir yang ia terima bahkan terasa semakin serius. Seorang penghubung partai kembali berusaha meyakinkan Aurelie dengan alasan bahwa kemampuannya dalam menguasai lima bahasa asing sangat berharga dalam dunia politik, terutama untuk urusan pertemuan internasional.
"Orangnya bilang 'kamu bisa 5 bahasa itu bisa kepakai banget apalagi kalau meeting sama orang dari luar negeri'. Aku bilang aku ngerti sih tapi aku tuh dari dulu kan syuting terus ya dan aku enggak sempat kuliah, malu kalau misalnya orang tahu," ungkapnya.