Saatnya Generasi Muda Punya Proteksi Finansial, Asuransi Harus Jadi Kebutuhan

Arintha Widya - Kamis, 12 Juni 2025
Webinar pentingnya proteksi finansial bersama MSIG Life
Webinar pentingnya proteksi finansial bersama MSIG Life Instagram @cerita_parapuan

Parapuan.co - Hingga pertengahan tahun 2025 ini, tantangan finansial generasi muda Indonesia bisa dibilang semakin kompleks. Kenaikan angka pengangguran, gelombang PHK yang menghantam usia produktif, dan tekanan biaya hidup yang terus meningkat menjadi realita yang tak bisa diabaikan.

Di tengah ketidakpastian ini, penting bagi generasi muda untuk mulai membangun perlindungan finansial sejak dini, dan salah satu cara yang efektif adalah melalui asuransi jiwa. Hal tersebut ditegaskan oleh perencana keuangan Rista Zwestika Reni, CFP dalam webinar bertajuk "Generasi SMART, Waspada Jebakan Kesenjangan Sosial: Upgrade Proteksi Finansialmu Sekarang!" yang diselenggarakan PARAPUAN bekerja sama dengan MSIG Life, Kamis (12/6/2025).

Pada kesempatan tersebut Rista Zwestika menjelaskan tentang pentingnya memproteksi keuangan dengan asuransi untuk mengantisipasi dan menghadapi risiko ekonomi yang menghantui. Yuk, simak informasi lengkapnya di bawah ini!

Krisis Finansial dan Realita Ekonomi

Data menunjukkan bahwa lebih dari 24 ribu orang telah terkena PHK hingga pertengahan 2025. Angka pengangguran nasional mencapai 7,28 juta orang, dengan kelompok usia 19–24 tahun menjadi yang paling rentan. Situasi ini memperkuat urgensi untuk memiliki strategi keuangan yang tidak hanya fokus pada pemasukan dan tabungan, tetapi juga perlindungan terhadap risiko yang bisa muncul sewaktu-waktu.

"Sebenarnya ini tantangan bukan untuk generasi muda saja, ya. Milenial, baby boomers, semuanya merasakan tantangan ini. Tapi beberapa bulan ke depan memang banyak tantangan ekonomi yang berdampak pada keuangan rumah tangga," papar Rista dalam webinar.

"Di media sosial, risiko kehilangan pekerjaan itu meningkat karena perubahan industri semakin cepat, ketidakpastian ekonomi, ini akan mengakibatkan gangguan rencana keuangan kita. Tujuan keuangan kita banyak, tapi kalau tidak ada kesadaran keuangan dan meng-upgrade proteksinya, maka kecil kemungkinan tujuan tersebut akan terwujud," imbuhnya.

Di sisi lain, meskipun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya perlindungan sudah mulai meningkat, penetrasi asuransi jiwa di Indonesia masih rendah. Hanya sekitar 7,7% dari populasi yang memiliki perlindungan secara individu, menunjukkan masih luasnya celah dalam perlindungan keuangan masyarakat.

Peran Perempuan dalam Keuangan Keluarga

Baca Juga: Pemberdayaan Perempuan di Industri Asuransi Lewat Program #SHEsecure, Apa Itu?

Penulis:
Editor: Arintha Widya