Saatnya Generasi Muda Punya Proteksi Finansial, Asuransi Harus Jadi Kebutuhan

Arintha Widya - Kamis, 12 Juni 2025
Webinar pentingnya proteksi finansial bersama MSIG Life
Webinar pentingnya proteksi finansial bersama MSIG Life Instagram @cerita_parapuan

Baca Juga: Manajemen Risiko Masa Depan, Ini Rekomendasi Asuransi Kesehatan yang Fleksibel

Asuransi jiwa dwiguna juga tersedia dalam dua bentuk, yaitu:

  • Dwiguna Murni (Pure Endowment): memberikan nilai tunai di akhir masa kontrak jika tertanggung masih hidup.
  • Dwiguna Terantisipasi (Anticipated Endowment): memberikan pencairan nilai tunai berkala, dan tetap membayar manfaat jika tertanggung meninggal dunia sebelum masa kontrak selesai.

Strategi Proteksi yang Terjangkau

Untuk memulai proteksi finansial, generasi muda dapat mengalokasikan sekitar 10% dari pendapatan bulanan untuk premi asuransi. Hal ini bisa dimulai dengan evaluasi kebutuhan, menghitung kemampuan anggaran, serta memilih produk asuransi yang sesuai dengan profil risiko. Selain itu, penting untuk tetap menjaga dana darurat berjalan paralel dengan perlindungan asuransi, agar keuangan tetap stabil saat terjadi hal-hal di luar rencana.

Strategi pengeluaran ideal juga mencakup pembagian untuk amal, investasi, pendidikan anak, serta hiburan dengan porsi yang seimbang. Dengan menyusun anggaran secara cermat, pembayaran premi tidak akan membebani keuangan rumah tangga.

Tidak memiliki asuransi bisa memicu berbagai kerugian keuangan jangka panjang, mulai dari beban utang yang ditinggalkan jika pencari nafkah meninggal, hingga hilangnya pendapatan tanpa pengganti saat sakit. Selain itu, biaya medis yang tidak tertanggung juga dapat menggerus tabungan atau memicu utang baru. Dalam jangka panjang, hal ini bisa mengganggu rencana keuangan yang telah disusun.

Menjawab Tantangan Masa Kini dengan Perlindungan yang Tepat

Asuransi jiwa bukan hanya produk keuangan, tapi juga alat manajemen risiko yang perlu dimiliki oleh siapa pun yang ingin menjaga stabilitas hidupnya dan keluarga. Dengan kondisi ekonomi yang tidak pasti dan tekanan sosial yang makin besar, proteksi bukan lagi pilihan opsional, melainkan kebutuhan yang esensial.

Menyiapkan perlindungan finansial melalui asuransi berarti menyiapkan masa depan dengan lebih tenang. Ini adalah bentuk tanggung jawab, bukan hanya kepada diri sendiri, tetapi juga kepada orang-orang yang kita cintai.

Seperti kata Rista Zwestika, "Kita harus punya fondasi keuangan yang kuat. Satu, kita harus melakukan perencanaan keuangan, punya dan darurat, kita kelola utang, kemudian kita punya mitigasi risiko dalam bentuk proteksi atau asuransi."

Baca Juga: Manfaat Asuransi untuk Perempuan agar Finansial Lebih Terjamin

(*)

Penulis:
Editor: Arintha Widya