13 Tanda Hubungan Masa Lalu Masih Membayangi Hubungan yang Sekarang

Arintha Widya - Selasa, 26 Agustus 2025
Tanda Hubungan Masa Lalu Masih Membayangi Hubungan Sekarang
Tanda Hubungan Masa Lalu Masih Membayangi Hubungan Sekarang charnsitr

Parapuan.co - Tidak semua orang benar-benar lepas dari hubungan masa lalu. Bahkan seperti Azizah Salsha yang tengah menjalani sidang cerai dengan Pratama Arhan, masih dikaitkan dengan masa lalu usai Zize padel bersama teman-temannya, di mana ada sang mantan di sana. Hal ini pun diduga menjadi penyebab keretakan rumah tangga keduanya.

Terlepas dari itu, semua orang boleh saja sudah move on dari masa lalunya, termasuk Zize. Namun, tanpa disadari luka lama yang mungkin masih tersisa dapat memengaruhi cara mereka menjalin hubungan baru.  Hal ini bisa berupa rasa tidak percaya, trauma, bahkan pola hubungan yang berulang.

Jika dibiarkan, kondisi ini bukan hanya merusak relasi dengan pasangan, tapi juga mengganggu kesehatan mental. Apa yang bisa kita waspadai? Berikut beberapa tanda yang patut diperhatikan ketika masa lalu masih memengaruhi hubunganmu sekarang, seperti dilansir dari Marriage!

1. Selalu Tertarik pada Tipe yang Sama

Tanpa sadar, pengalaman buruk di masa lalu bisa membuat seseorang terjebak pada pola yang sama. Misalnya, terbiasa menjalin hubungan dengan orang yang manipulatif atau posesif karena luka lama belum benar-benar sembuh.

2. Takut Intim

Ketika pengalaman traumatis membekas, keintiman fisik atau emosional bisa terasa menakutkan. Ada rasa cemas, takut disakiti lagi, atau enggan membuka kerentanan diri.

3. Trauma yang Masih Menghantui

Nada bicara pasangan, sikap tertentu, atau situasi sederhana bisa menjadi “pemicu” yang membuat luka lama terbuka kembali. Ini tanda trauma masa lalu belum terselesaikan.

Baca Juga: Sama-Sama Bekerja, Bagaimana Menjaga Keintiman di Tengah Kesibukan?

4. Merendahkan Diri Sendiri

Pernah mengalami hubungan abusif membuat sebagian orang terbiasa menyepelekan dirinya sendiri. Pola ini terbawa ke hubungan baru, seolah-olah tidak layak dihargai atau dicintai.

5. Bayangan Masa Lalu Masih Terasa Nyata

Meski tidak lagi diceritakan, ada momen ketika kenangan buruk terasa hidup kembali. Korban kekerasan atau pelecehan, misalnya, bisa merasa seolah sedang mengulang mimpi buruk.

6. Sulit Memberi Kepercayaan Penuh

Takut dikhianati membuat seseorang menutup diri dan enggan memberikan 100% kepercayaan pada pasangan baru.

7. Sering Membandingkan

Mulai dari perilaku, sikap, hingga kebiasaan kecil pasangan kini dibandingkan dengan mantan. Akibatnya, hubungan jadi penuh kecurigaan dan tuduhan tanpa dasar.

8. Mudah Merasa Tidak Aman

Baca Juga: 5 Cara Perempuan Mandiri Membangun Hubungan Asmara yang Lebih Sehat

Pernah diselingkuhi bisa meninggalkan rasa cemburu berlebihan atau rasa kurang percaya diri. Pasangan baru pun jadi ikut terbebani.

9. Dipenuhi Kecemasan

Khawatir akan ditinggalkan, takut dikhianati, atau cemas tanpa sebab bisa jadi tanda luka lama masih memengaruhi kehidupan cinta sekarang.

10. Sulit Berkomunikasi

Pengalaman buruk membuat sebagian orang memilih diam atau defensif ketika berhadapan dengan masalah. Padahal, komunikasi sehat justru kunci agar hubungan berjalan baik.

11. Kehilangan Rasa Bahagia

Hal-hal sederhana yang dulu menyenangkan, seperti lagu atau tempat favorit, justru memunculkan ingatan pahit. Akhirnya, rasa bahagia ikut terkontaminasi oleh masa lalu.

12. Menghindari Komitmen

Baca Juga: Pentingnya Sentuhan dan Intimasi dalam Hubungan Suami Istri, Apa Saja?

Ketakutan akan kegagalan membuat seseorang enggan melangkah ke tahap serius, seperti menikah atau merencanakan masa depan bersama.

13. Selalu Dibayangi Rasa Bersalah

Alih-alih menikmati hubungan baru, seseorang bisa merasa bersalah atau takut mengulang kesalahan lama, sehingga gagal sepenuhnya hadir dalam hubungan yang sekarang.

Hubungan yang terjalin sekarang bisa dipengaruhi oleh hubungan di masa lalu. Demikian pula yang terjadi sekarang, masih mungkin berpengaruh pada hubungan di masa depan.

Maka itu, penting bagi Kawan Puan untuk benar-benar sembuh terlebih dulu sebelum menjalin hubungan baru. Kamu bisa menghubungi profesional seperti psikolog atau pakar hubungan untuk berkonsultasi.

(*)

Sumber: Marriage
Penulis:
Editor: Arintha Widya