Lalu, apakah rasa kantuk setelah makan bisa dihindari sepenuhnya?
Jawabannya, mungkin tidak. Untuk mengurangi intensitasnya, kamu bisa menjaga kualitas tidur malam.
Tidur yang cukup dan berkualitas membantu tubuh tetap bugar meskipun harus menghadapi jam biologis yang menurun pada siang hari. Dari sisi pola makan, memilih menu berbasis nabati dengan lebih banyak sayuran, buah-buahan, serta kacang-kacangan bisa membantu.
Makanan ini tidak hanya lebih bergizi, tetapi juga cenderung lebih ringan, sehingga tidak membuat tubuh terbebani setelah dikonsumsi. Menghindari porsi berlebihan juga penting agar sistem pencernaan tidak bekerja terlalu keras.
Paparan cahaya alami juga terbukti efektif. Berjalan di bawah sinar matahari atau sekadar duduk di ruang terbuka selama beberapa menit dapat membantu menekan rasa kantuk. Cahaya bekerja sebagai pengatur "sirkadian", yang dimana memberi sinyal pada otak untuk tetap terjaga meskipun tubuh mulai melambat.
Aktivitas fisik ringan, seperti berjalan cepat atau bersepeda singkat, bisa menjadi pilihan lain. Gerakan tubuh meningkatkan aliran darah serta pasokan oksigen ke otak, sehingga rasa kantuk dapat ditekan. Bahkan, olahraga singkat setelah makan dipercaya mampu mempercepat metabolisme dan menjaga energi tetap stabil.
Jangan lupakan peran hidrasi dalam menjaga energi tubuh. Kekurangan cairan sering kali tidak disadari sebagai salah satu pemicu utama rasa lelah dan kantuk setelah makan. Ketika tubuh tidak mendapat cukup air, aliran darah dan distribusi oksigen ke otak bisa terganggu, sehingga konsentrasi menurun dan rasa kantuk lebih mudah muncul.
Bagi sebagian orang, kafein bisa menjadi penyelamat. Secangkir kopi atau teh setelah makan siang dapat membantu meningkatkan kewaspadaan. Namun, penggunaannya tetap harus bijak. Terlalu banyak kafein, terutama di sore hari, bisa mengganggu pola tidur malam dan justru memperparah rasa kantuk di hari berikutnya.
Pada akhirnya, kantuk setelah makan adalah fenomena alami yang terjadi pada banyak orang. Meski begitu, pola makan sehat, tidur cukup, hidrasi yang terjaga, serta aktivitas fisik ringan dapat membantu mengendalikan rasa kantuk tersebut. Jika kantuk terasa berlebihan atau berlangsung terus-menerus, ada baiknya memeriksakan diri ke tenaga medis, karena bisa jadi ada kondisi kesehatan yang mendasarinya.
Baca Juga: Camilan Kaya Magnesium yang Bisa Membantu Tidur Lebih Nyenyak
(*)
Putri Renata