Parapuan.co - Alex Karp, CEO Palantir, yakni perusahaan perangkat lunak berbasis data dan AI (Artificial Intelligence) di Amerika Serikat, menyatakan bahwa gelar sarjana tidak terlalu penting di perusahaannya.
Menurutnya, nilai karyawan yang lebih penting adala keterampilan dan kinerjanya dalam perusahaan. Alex juga menyebut bahwa individu tanpa gelar seringkali memberikan kontribusi yang lebih substansial.
Kontribusi tersebut terkadang melebihi nilai yang diberikan dari para pemegang gelar sarjana. Mengapa demikian?
Gelar Sarjana Bukan Segalanya Meski dari Universitas Ternama
Alex Karp mengatakan bahwa gelar sarjana bahkan dari universitas ternama bukanlah hal penting. Ia menjelaskan, begitu seseorang bergabung di perusahaannya, latar belakang pendidikan tak lagi menjadi penentu utama.
"Jika kamu tidak bersekolah atau bersekolah di universitas yang kurang bagus, atau kuliah di Harvard, Princeton, atau Yele, begitu kamu bergabung dengan Palantir kamu adalah seorang Palantirian, tidak ada yang peduli dengan hal-hal lain," ujar Alex Karp dikutip dari Time of India via Kompas.
Alex mengatakan Palantir menciptakan sistem penilaian kemampuan baru yang tidak bergantung pada status sosial maupun latar belakang pendidikan seseorang.
"Kami meminta orang-orang untuk bekerja di lingkungan yang ketika mereka datang ke sini, sangat berbeda dari apa pun yang pernah mereka pikirkan," ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan sebagian besar pegawainya berasal dari lingkungan universitas yang lebih banyak berfokus pada hal-hal teoritis, yakni hal yang tidak berkaitan langsung dengan hasil nyata.
Baca Juga: Najwa Shihab Ungkap Rahasia Menjalani Hidup Penuh Passion dalam Bekerja
"Orang-orang dengan pendidikan di bawah perguruan tinggi menciptakan banyak nilai tambah, dan terkadang lebih besar daripada orang-orang berpendidikan perguruan tinggi, dengan menggunakan produk kami," imbuhnya.
Kenapa Keterampilan dan Kinerja dalam Perusahaan Penting?
Keterampilan merupakan fondasi yang membantu individu tidak hanya untuk bertahan, tetapi juga untuk berkembang dalam lingkungan kerja yang semakin kompetitif.
Dengan memiliki keterampilan yang relevan dan diperlukan untuk pekerjaan, karyawan dapat meningkatkan produktivitas mereka secara signifikan.
Misalnya, keterampilan teknis seperti kemampuan mengoperasikan perangkat lunak khusus atau pengetahuan mendalam dalam bidang tertentu tidak hanya mempercepat proses kerja, tetapi juga meningkatkan kualitas output yang dihasilkan.
Namun, keterampilan saja tidak cukup untuk menjamin kesuksesan jangka panjang. Kinerja, sebagai cerminan dari bagaimana individu menerapkan keterampilan mereka dalam konteks praktis, adalah kunci untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Kinerja yang baik tidak hanya mencakup pencapaian target yang ditetapkan, tetapi juga mencerminkan dedikasi, ketekunan, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan dalam lingkungan kerja.
Perusahaan akan menilai kinerja kamu untuk menentukan promosi, kenaikan gaji, peluang pengembangan karier, atau bahkan keberlanjutan posisi kamu di perusahaan tersebut. Kinerja yang konsisten tinggi juga berkontribusi terhadap reputasi profesional.
Dari penjelasan di atas bisa diartikan bahwa keterampilan dan kinerja saling berhubungan erat. Keterampilan yang tinggi tanpa kinerja yang baik akan membuat potensi kamu tidak terlihat, sementara kinerja yang baik tanpa keterampilan yang memadai biasanya tidak dapat bertahan lama karena pada akhirnya akan menemui keterbatasan.
Baca Juga: Menavigasi Dunia Outsourcing: Peluang, Tren, dan Tips Bertahan bagi Pekerja
(*)