Jenis-Jenis Penyakit Hepatitis dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai

Saras Bening Sumunar - Minggu, 3 Agustus 2025
Jenis dan gejala hepatitis yang patut diwaspadai.
Jenis dan gejala hepatitis yang patut diwaspadai. Tharakorn

Parapuan.co - Pernahkah kamu merasa kelelahan berkepanjangan, kehilangan nafsu makan, atau mengalami nyeri di perut bagian kanan atas tanpa tahu penyebabnya? Gejala-gejala ini mungkin terdengar sepele, tapi bisa jadi pertanda adanya gangguan serius pada organ hati, salah satunya adalah hepatitis.

Di balik namanya yang sering terdengar, masih banyak orang yang belum benar-benar memahami apa itu hepatitis, jenis-jenisnya, serta bagaimana penyakit ini dapat memengaruhi kualitas hidup secara drastis jika tidak ditangani dengan baik. Yuk, kenali lebih dalam berbagai jenis hepatitis, agar kamu bisa lebih waspada dan menjaga kesehatan hati sejak dini!

Menurut laman Kemenkes, penyakit hepatitis merupakan suatu penyakit radang pada organ hati manusia yang dapat disebabkan oleh banyak faktor, salah satu yang terbanyak adalah infeksi virus. Virus yang dapat menyebabkan hepatitis terdiri dari virus hepatitis A (HAV), virus hepatitis B (HBV), virus hepatitis C (HCV), virus hepatitis D (HDV) dan virus hepatitis E (HEV).

Setiap jenis virus berasal dari famili yang berbeda serta memiliki tingkat keganasannya masing-masing ketika masuk dan berkembang biak pada tubuh manusia.

1. Hepatitis A

Virus hepatitis A (HAV) adalah penyebab penyakit hepatitis A. Virus dengan genom RNA ini berukuran 27 nanometer dengan partikel bulat (genus hepatovirus dikenal sebagai enterovirus 72). Selain itu, virus ini beruntai tunggal dan linier dengan ukuran 7.8 kb, tidak memiliki selubung, memiliki satu serotipe dan empat genotipe.

Penyakit ini ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi oleh virus Hepatitis A. Manifestasi gejala infeksi Hepatitis A biasanya berupa :

  • Pusing kepala.
  • Mata dan kulit menjadi kuning (jaundice).
  • Mual dan muntah.
  • Sakit tenggorokan.
  • Diare.
  • Tidak nafsu makan.

2. Hepatitis B

Baca Juga: Mengenal Hepatitis pada Anak, Penyebab, dan Cara Penanganannya

Virus Hepatitis B (HBV) adalah penyebab penyakit hepatitis B. Virus ini merupakan virus DNA dari keluarga Hepadnaviridae dengan struktur virus berbentuk sirkuler dan terdiri dari 3200 pasang basa (partikel bulat 42 nm) atau partikel Dane dengan lapisan fosfolipid (HbsAg).

Penyakit ini ditularkan melalui cairan tubuh penderita Hepatitis B, dapat terjadi secara vertikal, yaitu dari ibu yang menderita Hepatitis B kepada bayi yang dilahirkannya.

Penularan hepatitis B juga dapat terjadi secara horizontal melalui transfusi darah, jarum suntik yang tercemar, pisau cukur, tato, atau transplantasi organ. Gejala hepatitis B akut di antaranya:

  • Kehilangan nafsu makan.
  • Mual dan muntah.
  • Gejala yang menyerupai flu seperti lelah, nyeri pada tubuh, sakit kepala, dan demam tinggi.
  • Nyeri perut.
  • Mata dan kulit menjadi kuning (jaundice).

3. Hepatitis C

Hepatitis C disebabkan oleh virus Hepatitis C (HCV), yang merupakan virus RNA dari keluarga Flaviviridae. Penyakit hepatitis C ditularkan melalui paparan darah dan cairan tubuh yang terkontaminasi virus Hepatitis C.

Sama seperti Hepatitis B, penyakit ini dapat ditularkan secara vertikal maupun horizontal. Berikut merupakan gejala yang dapat ditimbulkan:

  • Tidak nafsu makan.
  • Mual dan muntah.
  • Letih.
  • Mata dan kulit menjadi kuning (jaundice).

4. Hepatitis D

Penyakit hepatitis D disebabkan oleh Virus Hepatitis Delta (HDV). Ditemukan pada tahun 1977, infeksi virus hepatitis D biasanya ditemukan bersama-sama dengan infeksi virus hepatitis B, karena virus ini memerlukan virus hepatitis B untuk dapat berkembang di tubuh manusia. Oleh karenanya, penularannya sama dengan penularan hepatitis B.

Baca Juga: Ada Polio dan Hepatitis, Ini Penyakit yang Bisa Dicegah dengan Imunisasi

Gejala penyakit hepatitis D:

  • Nyeri otot dan sendi.
  • Sakit perut.
  • Mual dan muntah.
  • Demam.
  • Tidak nafsu makan.
  • Mata dan kulit menjadi kuning (jaundice).

Selain itu, virus ini mampu mempercepat proses fibrosis hati sehingga mempercepat terjadinya sirosis hati dan meningkatkan risiko kanker hati.

5. Hepatitis D

Virus hepatitis E (VEH) menyebabkan penyakit hepatitis E. Sebuah virus RNA berbentuk sferis dan merupakan anggota dari famili Hepeviridiea dan genus Hepevirus.

Gejala infeksi virus hepatitis E sama seperti gejala hepatitis A. Virus ini terdapat pada feses pasien yang menderita hepatitis E dan ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi virus tersebut.

Gejala yang ditimbulkan dapat berupa:

  • Demam ringan.
  • Tidak nafsu makan.
  • Mual, muntah.
  • Nyeri perut.
  • Mata dan kulit menjadi kuning (jaundice).

Sebagian kecil pasien yang terinfeksi hepatitis E dapat menjadi hepatitis kronik, terutama pada pasien dengan kondisi imunitas yang menurun.

Baca Juga: Perempuan Lebih Berisiko Terinfeksi Cacar Api Dibandingkan Laki-Laki, Ini Penyebabnya

(*)