Seperti Apa Perasaan Ibu Menyusui Ketika Mendapat Dukungan dari Pasangan?

Saras Bening Sumunar - Minggu, 3 Agustus 2025
Yang dirasakan ibu menyusui ketika mendapat dukungan dari suami.
Yang dirasakan ibu menyusui ketika mendapat dukungan dari suami. gorodenkoff

Parapuan.co - Menjadi seorang ibu menyusui bukanlah sekadar proses biologis yang terjadi setelah persalinan, tetapi juga merupakan perjalanan emosional yang sarat dengan tantangan fisik, mental, dan psikologis.

Saat seorang perempuan menggendong bayi mungilnya dan menyusui dengan penuh cinta, ada begitu banyak perasaan yang bergelombang di dalam dirinya. Bahagia, lelah, ragu, haru, bahkan terkadang kesepian.

Di tengah hiruk-pikuk tangisan bayi, perubahan hormon yang drastis, dan kurangnya waktu istirahat, seorang ibu menyusui bisa merasa berada di titik terendah dalam hidupnya. Namun, di tengah proses ini, ada satu faktor yang kerap menjadi penyelamat emosional hingga sumber semangat baru, yakni dukungan dari suami.

Ketika seorang suami hadir, bukan hanya secara fisik, tetapi juga secara emosional seperti menyediakan bahu untuk bersandar, telinga untuk mendengar, dan tangan untuk membantu, segala proses menyusui terasa jauh lebih ringan, bermakna, dan penuh cinta.

Dukungan ini bukan hanya berdampak pada kelancaran menyusui, tetapi juga menyentuh kedalaman batin seorang ibu, membentuk pengalaman keibuan yang utuh dan sehat. Lantas, apa yang dirasakan ibu menyusui saat mendapat dukungan dari suami?

Merujuk dari laman Raising Children, ketika suami memuji betapa luar biasanya kamu bisa memberi kehidupan melalui air susu ibu (ASI), kamu merasa dihargai. Selain itu, saat suami mengambil alih pekerjaan rumah agar kamu bisa menyusui dengan tenang, kamu merasa dicintai.

Dan ketika suamimu duduk diam di sampingmu, mendengarkan keluh kesahmu tanpa mencoba memperbaikinya secara instan, kamu merasa aman. Perasaan didukung, didengar, dan dihargai adalah kebutuhan emosional yang paling dalam dari seorang ibu menyusui.

Menyusui tidak hanya menguras fisik, tapi juga mengguncang identitas perempuan. Ada berbagai hal yang mungkin bisa mengguncang kondisi emosional ibu. Misal, mencoba berdamai dengan tubuhmu yang berubah, peran barumu yang belum kamu kuasai sepenuhnya, dan ekspektasi dari lingkungan sekitar yang kadang terlalu tinggi.

Sementara itu suami yang hadir dengan empati dan pengertian akan menjadi tempat aman untuk semua keresahan itu. Kamu akan merasakan lonjakan kepercayaan diri ketika suami tidak mempermasalahkan ASI yang belum lancar di hari-hari pertama.

Baca Juga: Menciptakan Lingkungan Ramah Ibu Menyusui Sesuai Rekomendasi WHO

Sumber: raising children
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri