Menciptakan Lingkungan Ramah Ibu Menyusui Sesuai Rekomendasi WHO

Arintha Widya - Jumat, 1 Agustus 2025
Menciptakan lingkungan yang ramah ibu menyusui
Menciptakan lingkungan yang ramah ibu menyusui freepik

Parapuan.co - Menyusui adalah salah satu bentuk perawatan paling mendasar dan vital yang dapat diberikan seorang ibu kepada bayinya. Air susu ibu (ASI) tidak hanya mengandung seluruh nutrisi yang dibutuhkan bayi dalam enam bulan pertama kehidupannya, tetapi juga berperan penting dalam melindungi dari penyakit seperti diare dan pneumonia, serta menurunkan risiko obesitas di masa anak-anak dan remaja.

Namun, agar manfaat ini bisa dirasakan secara maksimal, ibu menyusui memerlukan lingkungan yang mendukung—terutama di fasilitas pelayanan kesehatan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menekankan pentingnya menciptakan lingkungan yang melindungi, mendukung, dan mempromosikan menyusui secara menyeluruh di setiap fasilitas yang menyediakan layanan untuk ibu dan bayi baru lahir.

Lalu, bagaimana cara mewujudkan hal tersebut? Simak informasi lengkap tentang menciptakan lingkungan ramah ibu menyusui sesuai rekomendasi WHO seperti melansir laman resmi!  

1. Kebijakan Menyusui yang Jelas dan Konsisten

Fasilitas kesehatan yang menangani ibu dan bayi harus memiliki kebijakan menyusui yang tertulis dengan jelas dan sesuai standar praktik WHO. Kebijakan ini perlu dikomunikasikan secara rutin, tidak hanya kepada tenaga kesehatan, tetapi juga kepada orang tua.

Tujuannya adalah menciptakan pemahaman bersama mengenai pentingnya menyusui dan bagaimana mendukung praktik tersebut selama masa perawatan ibu dan bayi.

2. Pelatihan Tenaga Kesehatan yang Memadai

Tenaga kesehatan yang terlibat dalam pelayanan ibu dan anak memiliki peran besar dalam menentukan keberhasilan menyusui. Karena itu, penting bagi mereka untuk dibekali pelatihan yang memadai, tidak hanya dari segi pengetahuan, tetapi juga keterampilan dalam mendampingi ibu menyusui.

Baca Juga: Peran AIMI dalam Mendorong dan Mendukung Ibu Menyusui di Indonesia

Sumber: WHO
Penulis:
Editor: Arintha Widya