Parapuan.co - Kepala Bidang Teknologi Informasi dan Keimigrasian Kantor Imigrasi Jakarta Selatan, Daud Satrya Bhirawa memperketat pemohon paspor yang akan melakukan perjalanan keluar negeri. Bukan tanpa alasan, hal ini dilatarbelakangi oleh tingginya kasus love scam yang melibatkan perempuan di Indonesia dan warga negara asing.
Saat ini, pemohon paspor wajib melewati tahap wawancara di kantor imigrasi sebelum mengantongi dokumen perjalanan ke luar negeri. Umumnya, petugas imigrasi akan bertanya seputar alasan membuat paspor, negara tujuan hingga rencana perjalanan.
Pertanyaan wawancara paspor dilakukan demi memastikan pemohon memiliki tujuan yang jelas sebelum bepergian keluar negeri. Menurutnya, dilansir dari Kompas, "Banyak WNI, khususnya perempuan menjadi sasaran love scamming internasional dari akun-akun palsu yang mengaku warga negara asing, terutama Nigeria, Pakistas, dan negara Timur Tengah."
Daud juga menekankan bahwa kasus penipuan berkedok asmara ini kerap tejadi di seluruh kantor imigrasi Indonesia. Daud menambahkan bahwa "Terutama di wilayah yang banyak warganya bekerja atau berangkat ke luar negeri untuk tujuan pribadi."
Berdasarkan laporan tahunan dan berbagai operasi pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), imigrasi Indonesia mencatat puluhan kasus potensial setiap tahunnya.
Ratusan kasus TPPO tersebut berhasil dicegah di tahap wawancara paspor maupun di bandara, sebelum berangkat ke luar negeri.
"Kantor imigrasi aktif mengedukasi masyarakat dan menggali informasi untuk memastikan WNI tidak berangkat secara naif menuju jebakan eksploitasi," pungkas dia.
Langkah Pencegahan Love Scamming
Demi mencegah love scamming yang banyak dialami perempuan Indonesia, Daud mengimbau seluruh pemohon paspor untuk menjawab jujur pertanyaan wawancara saat membuat paspor.
Baca Juga: 5 Modus Love Scamming yang Perlu Perempuan Tahu agar Tetap Aman
Siapkan juga dokumen pendukung lengkap berupa e-KTP, kartu keluarga, surat keterangan kerja bila diperlukan, dan pastikan data identitas sinkron. Pemohon paspor juga wajib memiliki rencana perjalanan logis dan bisa dibuktikan, seperti undangan atau bukti akomodasi. Selanjutnya, hindari melakukan transfer uang ke orang asing yang belum pernah ditemui secara langsung.
"Pahami bahwa imigrasi bertugas melindungi WNI dari kejahatan lintas negara, bukan semata-mata mempersulit permohonan," tegas Daud.
Sebagai informasi, love scamming merupakan bentuk penipuan yang mengeksploitasi perasaan cinta dan empati seseorang, dengan tujuan utama mendapatkan keuntungan materi.
Para pelaku biasanya menargetkan perempuan yang tampak rentan secara emosional, entah karena kesepian, baru mengalami patah hati, atau sedang mencari pasangan hidup yang serius.
Menggunakan cara halus dan penuh manipulasi, pelaku love scamming dapat membuat korban percaya bahwa mereka benar-benar menjalin hubungan cinta yang nyata, padahal semua itu hanyalah skenario terencana untuk mengambil keuntungan pribadi.
Modus Love Scamming
Melansir dari laman Help Center, berikut sederet modus love scamming dan penjelasan lengkapnya.
1. Pendekatan yang Intens dan Cepat
Baca Juga: Ini 5 Rekomendasi Beasiswa STEM Tahun 2025-2026 Khusus untuk Perempuan
Pelaku biasanya akan bergerak sangat cepat dalam membangun hubungan. Dalam waktu singkat, mereka akan mengungkapkan rasa cinta yang dalam dan intens, bahkan sebelum bertemu secara langsung.
Tujuannya adalah membuatmu merasa spesial dan segera percaya bahwa kamu adalah satu-satunya orang yang mereka cari.
2. Penciptaan Kisah Emosional
Setelah kedekatan terbentuk, pelaku akan mulai bercerita tentang kehidupan mereka yang tragis atau menyentuh hati, seperti menjadi duda, kehilangan keluarga, atau mengalami kesulitan di negara tempat mereka tinggal. Semua ini dilakukan untuk mendapatkan simpati darimu.
3. Permintaan Uang yang Halus namun Mendesak
Tahap ini biasanya dimulai dengan alasan kecil, seperti meminta bantuan biaya komunikasi, visa, pengobatan, atau biaya darurat lainnya. Pelaku akan meyakinkan kamu bahwa ini hanya sementara dan mereka siap mengganti semuanya begitu bisa bertemu.
4. Janji Bertemu yang Tidak Pernah Terwujud
Meskipun mereka berulang kali berjanji akan datang menemuimu, akan selalu ada alasan baru yang membuat pertemuan gagal. Mulai dari dokumen tertahan, masalah imigrasi, hingga kecelakaan mendadak.
5. Manipulasi dan Ancaman
Jika kamu mulai curiga atau menolak permintaan mereka, pelaku akan memainkan kartu emosional mulai dari merasa disakiti, marah, hingga mengancam putus hubungan atau menyalahkan kamu karena tidak mempercayai mereka.
Baca Juga: Waspada! Ini 5 Cara agar Perempuan Terhindar dari Bahaya Love Scamming
(*)