Baca Juga: Trauma yang Tak Terlihat, Memahami Luka Psikologis Perempuan Korban Pemerkosaan
Bahkan menurut survei Additude yang melibatkan 2.263 responden menunjukkan bahwa 69 persen dari mereka mengalami kekurangan tidur. Sementara sebanyak 79 persen tidak bisa lagi menjalankan hobi mereka akibat peran ganda yang dijalani.
Norma Sosial dan Budaya Patriarki
Salah satu faktor yang memperparah tekanan mental perempuan dalam menjalani peran ganda adalah kuatnya norma sosial dan budaya patriarki yang masih mengakar di banyak lapisan masyarakat.
Ekspektasi bahwa perempuan harus 'berbakti' dalam urusan rumah tangga meskipun mereka juga memiliki karier yang menuntut, menjadi beban kultural yang tak terucapkan namun nyata.
Sering kali, perempuan yang memilih untuk fokus pada karier dicap egois, sementara yang memprioritaskan keluarga dianggap kurang ambisius.
Kamu hidup dalam masyarakat yang sering kali menilai keberhasilan perempuan dari kemampuannya mengatur segalanya tanpa mengeluh. Padahal, di balik senyum yang dipaksakan, ada beban mental yang menumpuk, menunggu untuk diurai dan diberi ruang untuk sembuh.
Kurangnya Dukungan Emosional yang Sistemik
Meski isu kesehatan mental semakin banyak diperbincangkan, dukungan nyata bagi perempuan yang menjalani peran ganda masih tergolong minim. Dalam keluarga, dukungan dari pasangan sangat krusial, namun sayangnya, tidak semua perempuan mendapatkannya.