Game Roblox Dianggap Berisiko untuk Anak, Begini Respons Mengejutkan CEO

Arintha Widya - Selasa, 15 Juli 2025
Tanggapan CEO soal game Roblox disebut berisiko bagi anak.
Tanggapan CEO soal game Roblox disebut berisiko bagi anak. Pitsanu Jaroenpipitaphorn

Parapuan.co - Platform game Roblox telah menjadi fenomena global, khususnya di kalangan anak-anak usia 8 hingga 12 tahun. Permainan Roblox sebelumnya diklaim ramah anak, namun, di tengah popularitasnya, muncul pula kekhawatiran mengenai konten yang tidak pantas, perundungan, dan potensi ancaman lainnya yang tersembunyi di platform ini.

Pasalnya, permainan Roblox tidak hanya digunakan oleh anak-anak tetapi juga orang dewasa. Hal ini memungkinkan adanya interaksi antara para pemain, yang melibatkan orang dewasa, lebih-lebih jika oknum terkait melakukan tindakan yang tidak kita inginkan.

Menanggapi hal tersebut, CEO sekaligus pendiri Roblox, Dave Baszucki, menyampaikan pesan yang cukup mengejutkan. Ia hanya bilang, "Kalau orang tua tidak nyaman, jangan izinkan anak-anak bermain Roblox."

Pernyataan yang Mengundang Pro-Kontra

Dalam wawancara yang mengutip dari BBC, Dave Baszucki menyampaikan bahwa keputusan terbaik ada di tangan orang tua. Meski terdengar seperti "lepas tangan" bagi sebagian pihak, ia menegaskan bahwa Roblox tetap berkomitmen menjaga keamanan penggunanya. Ia mengklaim bahwa "puluhan juta" pengguna memiliki pengalaman positif di platform ini.

Namun, respons atas pernyataan tersebut beragam. Justine Roberts, CEO forum parenting Mumsnet, menekankan bahwa orang tua memang punya kontrol, namun pengawasan penuh 24/7 tidak selalu memungkinkan.

Sementara itu, komedian dan podcaster Ellie Gibson menyebut pernyataan Baszucki terkesan sebagai "alasan untuk lepas tanggung jawab", terutama saat mayoritas teman anak-anak justru bermain Roblox.

Langkah Pengamanan yang Diterapkan Roblox

Roblox memang telah menerapkan berbagai langkah keamanan:

  • Melarang anak di bawah 13 tahun untuk mengirim pesan langsung.
  • Membatasi akses ke game bertema "nongkrong" yang melibatkan fitur chat.
  • Menganalisis komunikasi antar pemain menggunakan sistem kecerdasan buatan.
  • Menyediakan filter untuk mendeteksi perundungan, pelecehan, hingga ajakan mencurigakan.

Baca Juga: Waspada, Kenali 6 Ciri Judi Online Berkedok Game Online Berikut Ini!

Namun, investigasi BBC menunjukkan bahwa filter tersebut belum sepenuhnya efektif. BBC berhasil membuat dua akun palsu berusia 15 dan 27 tahun dan membuktikan bahwa mereka tetap bisa bertukar pesan meski ada batasan. Bahkan, mereka menemukan celah untuk mengajak berpindah platform atau bermain game yang lebih dewasa.

Konten yang Direkomendasikan untuk Anak?

Salah satu sorotan lain adalah jenis game yang masih bisa ditemukan oleh anak-anak. Beberapa game yang direkomendasikan oleh sistem kepada anak berusia 11 tahun antara lain:

  • Late Night Boys And Girls Club RP
  • Special Forces Simulator
  • Squid Game
  • Shoot Down Planes… Because Why Not?

Ketika ditanya soal kelayakan judul-judul tersebut, Dave Baszucki menyatakan bahwa sistem penilaian Roblox tidak hanya menilai dari judul game, tapi juga isi kontennya secara menyeluruh. Ia bersikeras bahwa perusahaan mengikuti pedoman yang ketat dan konsisten.

Bagi Baszucki, Roblox bukan sekadar platform game, melainkan visi tentang masa depan komunikasi dan kehidupan virtual. Ia bahkan membandingkan perannya dengan Walt Disney yang merancang Magic Kingdom. Roblox kini diarahkan menjadi ruang Metaverse di mana orang bisa menjalani kehidupan digitalnya—berteman, berinteraksi, bahkan bekerja—melalui avatar.

Peran Orang Tua Tetap yang Utama

Meski Roblox telah melakukan berbagai upaya untuk menjaga keamanan, faktanya tetap ada celah yang bisa dimanfaatkan. CEO-nya sendiri menyarankan orang tua untuk tidak mengizinkan anak bermain jika merasa tidak nyaman. Namun, seperti yang diungkapkan oleh banyak orang tua dan pengamat, larangan bukanlah solusi mudah, apalagi jika Roblox sudah menjadi bagian dari pergaulan sosial anak.

Maka, peran orang tua bukan hanya sebagai pengawas, tapi juga sebagai pembimbing digital. Memahami cara kerja platform, memanfaatkan fitur kontrol orang tua, dan berdialog terbuka dengan anak bisa menjadi kunci agar anak-anak bisa menikmati dunia game dengan aman dan bijak.

Roblox mungkin menyebut dirinya sebagai “masa depan komunikasi”, tapi masa depan anak tetap di tangan kita—para orang tua.

Baca Juga: Risiko Terselubung Permainan Roblox, Game Anak Tapi Penuh Konten Dewasa

(*)

Sumber: BBC
Penulis:
Editor: Arintha Widya