Tujuan Terkait
Tujuan Lestari terkait

Pesta Literasi Indonesia 2025 Hadirkan Deretan Tokoh Literasi hingga Musisi

Arintha Widya - Rabu, 3 September 2025
Pesta Literasi Indonesia di Bogor.
Pesta Literasi Indonesia di Bogor. Press Release

Parapuan.co - Kota Bogor, yang dikenal sebagai Kota Hujan, dengan pesona alam sejuk, sejarah panjang, serta kekayaan budaya yang kental, selalu menjadi ruang yang hidup bagi ide dan perjumpaan. Di tengah rindangnya pohon dan kehangatan warganya, tahun ini Bogor menjadi tempat pembukaan Pesta Literasi Indonesia 2025.

Mengusung tema "Cerita Khatulistiwa", Kawan Puan diajak mendengarkan jutaan cerita dan pengalaman yang membentuk wajah Indonesia hari ini. Bekerja sama dengan Kayuh Literasi, Pesta Literasi Indonesia mengajak kita yang tinggal di Bogor dan sekitarnya untuk berpesta bersama.

Yuk, intip dulu rangkaian acara dan waktu penyelenggaraannya supaya kamu bisa menyesuaikan dengan agendamu!

Gagasan di Balik Gugusan Karya

Pesta Literasi Indonesia 2025: Sabtu-a
Pesta Literasi Indonesia 2025: Sabtu-a

Hari/Tanggal: Sabtu, 6 September 2025
Pukul: 09.30–12.00 WIB
Tempat: Griya Anggrek, Kebun Raya Bogor
Narasumber: Ratih Kumala, Barokah Ruziati, Afutami, Adit MKM
Moderator: Gustika Jusuf-Hatta
Tautan registrasi: bit.ly/PESLITBGR_GagasGugus

Seperti gugusan pulau yang membentuk Indonesia, kebudayaan kita pun tumbuh dari gugusan karya: buku, terjemahan, film, hingga ruang-ruang percakapan yang hidup di masyarakat. Dari serpihan karya itu, lahirlah wajah budaya yang terus bergerak, menyimpan jejak, sekaligus meneruskan suara-suara yang tak pernah diam.

Karya tidak pernah berdiri sendiri. Ia selalu lahir dari kegelisahan, dari pertanyaan, dan dari keberanian untuk menggugat tatanan dengan caranya sendiri. Di balik buku, film, terjemahan, hingga percakapan-percakapan yang hidup di ruang komunitas dan media sosial, ada jejak gagasan yang tumbuh: gagasan untuk merawat ingatan dan pengetahuan bagi generasi mendatang.

Diskusi ini bukan sekadar tentang proses kreatif, melainkan tentang bagaimana karya, baik di halaman, layar, maupun ruang daring, bisa menjadi gugusan kecil yang bersama-sama membentuk peta imajiner yang menuntun kita untuk tidak terjebak dalam kebisuan, tetapi bergerak, merespons, dan merawat dunia.

Baca Juga: Pesta Literasi Indonesia 2025 Mengusung Tema Cerita Khatulistiwa

Penulis:
Editor: Arintha Widya

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.