Parapuan.co - Di era digital yang serba terhubung ini, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Dari sekadar berbagi momen, bertukar kabar, hingga mencari hiburan, media sosial menawarkan segalanya hanya dalam genggaman tangan.
Di balik kemudahan dan kecanggihan tersebut, tak jarang media sosial juga membawa dampak negatif tak kasat mata, termasuk dalam hubungan suami istri. Hubungan yang seharusnya dibangun atas dasar kepercayaan, komunikasi, dan keintiman justru bisa terganggu akibat tidak bijaknya penggunaan media sosial.
Tanpa kamu sadari, dunia maya bisa menjadi celah yang memperlebar jarak emosional di dunia nyata. Saat kamu dan pasangan mulai lebih sering berinteraksi di media sosial ketimbang berbicara dari hati ke hati, saat itulah benih-benih keretakan bisa muncul.
Mungkin diawali dengan hal-hal sepele seperti memberi like pada foto orang lain, terlalu sering scrolling dibandingkan mendengarkan pasangan, hingga saling curiga karena komentar-komentar yang ambigu.
Jika tidak segera disadari dan diatasi, media sosial bisa menjadi penyebab utama retaknya keharmonisan rumah tangga yang selama ini kamu bangun dengan susah payah.
Media Sosial dan Dampaknya pada Hubungan Suami Istri
Salah satu dampak paling nyata dari media sosial dalam kehidupan rumah tangga adalah berkurangnya waktu berkualitas antara suami dan istri. Misalnya waktu makan malam bersama justru diisi dengan aktivitas masing-masing di layar ponsel, atau ketika waktu menjelang tidur lebih sering dihabiskan untuk scrolling TikTok daripada berbincang dari hati ke hati, maka secara perlahan koneksi emosional pun memudar.
Rutinitas ini bisa menciptakan jarak tak terlihat yang jika dibiarkan akan menjauhkan kamu dan pasangan, bukan hanya secara fisik, tapi juga batin. Bukan itu saja, media sosial mendorong penggunanya untuk terus membandingkan kehidupannya dengan orang lain.
Ketika kamu atau pasangan mulai merasa bahwa kehidupan rumah tangga kalian tidak semewah atau seharmonis pasangan-pasangan yang ditampilkan di Instagram, rasa tidak puas dan kecewa bisa muncul.
Baca Juga: 5 Cara Menumbuhkan Romantisme Hubungan Suami Istri Setelah Berkonflik
Lebih parahnya lagi, beberapa orang mulai mencari validasi eksternal melalui unggahan atau interaksi dengan orang lain di media sosial, alih-alih memperkuat hubungan di dunia nyata. Hal ini bisa menimbulkan kecemburuan, rasa tidak aman, bahkan rasa tidak cukup dihargai dalam hubungan.
Untuk kamu ketahui bahwa salah satu pemicu utama konflik dalam hubungan adalah adanya interaksi yang tidak wajar dengan lawan jenis di media sosial. Entah itu chat yang terlalu intens, komentar menggoda, atau hubungan lama terjalin kembali secara diam-diam, semua ini bisa menimbulkan kecurigaan.
Apabila pasangan merasa tidak nyaman tetapi tidak bisa membicarakannya secara terbuka, maka rasa percaya pun akan perlahan terkikis. Media sosial yang seharusnya menjadi sarana untuk menjalin relasi sosial secara sehat justru bisa menjadi ladang perselingkuhan emosional, bahkan fisik jika tidak dikendalikan.
Privasi yang Terlalu Terbuka Bisa Menjadi Bumerang
Merujuk dari laman Stylish, banyak pasangan suami istri terlalu terbuka dalam membagikan kehidupan pribadinya di media sosial. Unggahan tentang konflik, kekecewaan, atau sindiran halus yang ditujukan pada pasangan bisa memicu asumsi dari pihak luar dan membuat konflik semakin membesar.
Selain itu, terlalu sering membuka hal-hal pribadi ke publik juga bisa mengundang komentar atau campur tangan dari orang yang seharusnya tidak perlu terlibat dalam urusan rumah tanggamu. Privasi yang seharusnya dijaga justru bisa menjadi bumerang dan memperkeruh suasana.
Menghindari Dampak Negatif Media Sosial dalam Pernikahan
Untuk menjaga keharmonisan rumah tangga di era digital, kamu perlu menerapkan beberapa strategi bijak, seperti:
1. Membuat batasan penggunaan media sosial, misalnya tidak membuka media sosial saat sedang makan bersama atau satu jam sebelum tidur.
2. Bersikap terbuka dan transparan mengenai aktivitas di media sosial untuk menghindari prasangka.
3. Menjaga privasi rumah tangga, jangan mudah membagikan konflik atau permasalahan pribadi ke ranah publik.
4. Membangun komunikasi yang sehat, lebih mengutamakan percakapan langsung daripada lewat pesan singkat atau komentar.
5. Fokus pada dunia nyata, dengan memperbanyak waktu berkualitas bersama pasangan dan menciptakan momen-momen yang berharga.
Baca Juga: Tampak Sederhana, 5 Aktivitas Ini Bisa Meningkatkan Keintiman Hubungan Suami Istri
(*)