Apakah Akan Menyakitkan?
Beberapa ibu mengalami rasa sakit saat berhubungan seks pascamelahirkan, terutama karena kekeringan vagina atau jaringan parut di area luka. Hal ini wajar dan biasanya bersifat sementara.
Untuk membantu mengurangi rasa tidak nyaman:
- Cobalah mandi air hangat atau konsumsi pereda nyeri ringan sebelum berhubungan.
- Pastikan kandung kemih kosong agar tidak terasa nyeri saat beraktivitas.
- Gunakan pelumas berbahan dasar air jika mengalami kekeringan.
- Buka komunikasi dengan pasangan mengenai kenyamanan dan batasan.
- Jangan terburu-buru. Luangkan waktu agar tubuh lebih rileks dan siap.
Jika rasa sakit terus berlanjut, konsultasikan ke dokter atau bidan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Hubungan seks setelah persalinan mungkin saja terasa berbeda dibandingkan sebelumnya. Ini karena kehamilan dan proses persalinan bisa memengaruhi kekuatan otot dasar panggul, yaitu otot yang menopang rahim, kandung kemih, dan rektum. Akibatnya, hubungan seksual terasa berbeda.
Untuk membantu memulihkan kekuatan otot panggul, lakukan senam Kegel secara rutin. Caranya sederhana, bayangkan kamu sedang menahan buang air kecil, kencangkan otot tersebut selama tiga detik, lalu rilekskan selama tiga detik. Ulangi 10–15 kali, minimal tiga kali sehari.
Sebagian ibu baru juga disarankan menjalani terapi fisik otot panggul agar pemulihan lebih optimal. Kamu bisa berkonsultasi dengan dokter atau fisioterapis untuk mengetahui apakah terapi ini cocok bagimu.
Intim Bukan Sekadar Seks
Kembali menjalin keintiman dengan pasangan tidak selalu harus dimulai dari hubungan seksual. Sentuhan lembut, pelukan, pijatan, atau bahkan percakapan mendalam bisa menjadi bentuk keintiman yang menguatkan hubungan setelah melahirkan.
Yang terpenting, dengarkan tubuhmu dan jangan memaksakan diri. Setiap ibu memiliki waktu pemulihannya masing-masing. Komunikasi yang jujur dan penuh pengertian dengan pasangan adalah kunci utama dalam menjaga keharmonisan setelah hadirnya buah hati.
Baca Juga: Pentingnya Postpartum Care untuk Menjaga Kesehatan Mental Ibu Melahirkan
(*)