Mengenal Dysania, Kondisi yang Membuat Orang Sulit Bangun Pagi

Ericha Fernanda - Minggu, 23 Oktober 2022
Mengenal kondisi dysania yang membuat orang kesulitan bangun pagi.
Mengenal kondisi dysania yang membuat orang kesulitan bangun pagi. Atomic62 Studio

Parapuan.co - Dysania atau kesulitan bangun tidur di pagi hari secara terus-menerus dapat berdampak negatif bagi kesehatan mental.

Secara medis, dysania dijelaskan sebagai perasaan jangka panjang yang membuat seseorang enggan beranjak dari tempat tidur.

Meski berhasil bangun tidur, yang diinginkan orang dengan dysania hanyalah kembali meringkuk di tempat tidur.

Melansir Healthshots, dysania dikaitkan dengan risiko masalah kesehatan yang membuat seseorang kelelahan.

Dysania bukanlah diagnosis medis, tetapi kondisi ini bisa menjadi gejala yang mendasari suatu masalah kesehatan seperti:

1. Sindrom Kelelahan Kronis

Gejala khas sindrom kelelahan kronis adalah kelelahan fisik dan mental yang berlangsung setidaknya selama enam bulan.

Kelelahan ekstrem yang meningkat dapat mendorong seseorang untuk istirahat dan tidur sebagai upaya meredakannya.

2. Gangguan Tidur

Baca Juga: Narkolepsi, Gangguan Tidur yang Sebabkan Kantuk Berlebih di Siang Hari

Ada sekitar 80 jenis gangguan tidur, dan beberapa di antaranya dapat memicu dysania yang membuat seseorang sulit bangun pagi.

3. Depresi

Ada kaitan dysania dan depresi, yang mana depresi membuat seseorang sulit tidur dan kurang tidur memperburuk gejalanya.

Lebih lanjut, depresi kadang-kadang disebabkan oleh kelelahan akibat menderita masalah kesehatan lainnya.

4. Gangguan Tiroid

Orang dengan dysania dapat mengalami kelelahan kronis karena mengidap gangguan tiroid seperti hipotiroidisme atau tiroiditis Hashimoto.

Jika gangguan tiroid tidak diobati, rasa lelah dapat berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.

Jika kamu merasa mengalami dysania, segera konsultasi dengan profesional agar dapat segera diatasi ya, Kawan Puan.

Baca Juga: Indra Bruggman Idap Hipertiroidisme, Kenali Gejala yang Muncul

(*)

Sumber: Healthshots
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania

Hari Tari Sedunia, Ketahui 3 Manfaat Menari untuk Kesehatan Mental