Belajar Fan Service ala Korea Selatan, Tak Sekadar Prestasi Estetik Tapi Juga Nilai Etik

Rizka Rachmania - Selasa, 11 Oktober 2022
Belajar ilmu fan service ala Korea Selatan yang tidak sekadar estetik namun juga menjunjung nilai etik.
Belajar ilmu fan service ala Korea Selatan yang tidak sekadar estetik namun juga menjunjung nilai etik. Robert vt Hoenderdaal

Jadi ketika seorang idol Kpop ini debut, entah sebagai solois maupun member boy group atau girl group, mereka sudah memegang etika dan moral yang akan terus ia bawa sepanjang berkarier di dunia hiburan.

Etika dan moral ini bahkan tidak hanya dipatuhi oleh sang idola Kpop, namun juga menyebarkannya kepada fans di seluruh dunia.

Cancel Culture saat Idola Kpop Melanggar Etika dan Moral

Ketika fans tahu bahwa seorang idola Kpop memiliki etika dan moral yang harus dijaga, terlebih posisinya sebagai idola dengan banyak pengikut, maka ketika ada yang melanggar, fans akan melakukan cancel culture.

"Yang menarik dari kurikulum menjadi seorang selebriti gitu ya, ada pelajaran etika dan moral," ucapnya.

"Itu yang secara nyata diimplementasikan oleh selebriti Korea, sehingga kemudian mereka memiliki yang namanya cancel culture," imbuh Devie.

Dilansir dari Jurnal First Monday, berjudul "Understanding Cancel Culture: Normative and Unequal Sanctioning", Volume 26, Number 7-5 Juli 2022, disebutkan definisi cancel culture.

Cancel culture adalah peristiwa saat organisasi menyensor, memecat, atau mendorong selebritas maupun rakyat jelata untuk mengundurkan diri setelah melanggar norma sosial, adat istiadat, dan hal tabu.

Sudah ada sederet nama idola Korea Selatan yang pernah mendapat cancel culture dari fans, bahkan termasuk masyarakat Korea secara umum, karena melanggar etika dan moral yang seharusnya ia tegakkan sebagai seorang idola dan figur publik.

Baca Juga: Diduga Lakukan Kekerasan pada Perempuan, Kim Seon Ho Alami Cancel Culture, Apa Itu?

Sumber: scmp,Cewekbanget
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania