Tips hemat pertama yang perlu kamu lakukan adalah menghitung total pendapatan dan pengeluaran rutin setiap bulannya.
Sebagai contoh, apabila Kawan Puan memiliki pendapatan sebesar Rp10 juta per bulan dengan pengeluaran sebanyak Rp9 juta, artinya kamu memiliki sisa uang sebesar Rp1 juta.
Dengan mengetahui jumlah tersebut secara rinci, barulah kamu bisa menghitung jumlah yang dialokasikan untuk dana darurat dan investasi.
Misalnya dari Rp1 juta tersebut, kamu bisa mengalokasikan sebesar Rp500 ribu untuk berinvestasi dan Rp500 ribu untuk dana darurat.
2. Mengatur Dana Darurat dan Investasi
Jika sudah menentukan alokasi keduanya, selanjutnya kamu harus mulai mengatur dana darurat agar keduanya dapat berlangsung rutin setiap bulannya.
Bagi Kawan Puan yang masih lajang dan belum memiliki tanggungan, ada baiknya kumpulkan dana darurat sebanyak enam kali pengeluaran bulanan.
Sementara bagi yang sudah menikah, tips cermat yang bisa diterapkan adalah untuk mengalokasikan dana darurat sebanyak sembilan kali pengeluaran bulanan.
Saat mengumpulkan dana darurat, hindari menyimpannya di rekening yang sama dengan tabungan ataupun rekening harian untuk membayar segala macam tagihan.
Baca Juga: Viral di Twitter Gaji Rp6 Juta Dinilai Tidak Cukup, Ini 4 Tips Hemat untuk Mengelolanya
