Ini 5 Tanda Kalau Kamu Harus Psikolog Demi Jaga Kesehatan Mental

Anna Maria Anggita - Kamis, 30 Juni 2022
Tanda seseorang harus pergi ke psikolog
Tanda seseorang harus pergi ke psikolog Rat0007

Parapuan.co - Stres, perubahan suasana hati, merasa cemas, serta emosi yang berubah-ubah itu menjadi suatu kondisi yang normal dialami oleh banyak orang.

Berbagai kondisi di atas bisa terjadi ketika seseorang sedang menghadapi masalah mungkin karena pekerjaan, penolakan, masalah keuangan, atau pun kondisi pribadi lainnya.

Mengutip dari Forbes.com, dr. Lindsey Giller, psikolog klinis di Pusat Gangguan Mood di Child Mind Institute, New York, mengungkap emosi dan pikiran yang tidak terkontrol itu dapat berdampak langsung pada energi, produktivitas, dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

"Merawat kesehatan mental kamu memperkuat kemampuanmu untuk mengatasi stres sehari-hari dan menangani tantangan lebih efektif," tambah Lindsey.

Salah satu cara untuk menjaga kesehatan mental yakni pergi ke psikolog untuk berkonsultasi, sayangnya pergi ke tenaga profesional mental sering dianggap hanya untuk orang yang punya masalah kejiwaan.

Padahal anggapan tersebut salah, pasalnya ada tanda-tanda bahwa seseorang kalau harus ke psikolog dan belum tentu terkait dengan masalah kejiwaan.

Berikut ini berbagai pertanda kalau Kawan Puan harus ke psikolog. Simak, ya!

1. Kesulitan Mengatur Emosi

"Kemarahan sering menjadi bagian dari presentasi depresi," kata dr. Ramani Durvasula, seorang psikolog klinis berlisensi yang berbasis di California.

Baca Juga: 5 Manfaat Bermain Puzzle bagi Kesehatan Mental, Bisa Meredakan Stres

Perlu dipahami, pada laki-laki sering kali depresi diabaikan karena lekas marah dianggap sebagai sifat maskulin.

"Kemarahan yang tidak terkendali mungkin juga mencerminkan perasaan negatif tentang diri sendiri atau dunia, frustrasi, atau respons stres yang tidak diatur dengan baik," kata dr. Ramani Durvasula.

Selain itu, jika seseorang terus-menerus merasa sedih, kosong, dan tidak tertarik pada segala hal, itu mungkin merupakan tanda depresi klinis. 

2. Penurunan Produktivitas

Penurunan produktivitas di tempat kerja atau di sekolah juga menjadi tanda bahwa seseorang sedang berjuang dengan masalah psikologis atau emosional.

"Masalah kesehatan mental dapat mengganggu perhatian, konsentrasi, memori, energi, dan dapat mengakibatkan sikap apatis yang melemahkan kenikmatan dari pekerjaan atau bahkan dorongan untuk bekerja," kata dr. Ramani Durvasula.

Kondisi tersebut pun mengakibatkan kurangnya minat dan kesalahan dalam bekerja, yang dapat mengakibatkan produktivitas kerja di bawah standar.

Apabila Kawan Puan mengalami gejala di atas, maka kamu harus mencari bantuan terapis agar dapat membantu secara efektif mengatur perilaku sendiri dan mempelajari cara yang lebih adaptif untuk mengelola stres melalui pemecahan masalah aktif dan strategi relaksasi.

Baca Juga: Viral Seorang Pria Colek-colek Anak Diduga Alami Pedofilia, Ini Cirinya

3. Gangguan Tidur dan Nafsu Makan

Selain menurunnya produktivitas, masalah kesehatan mental juga berdampak besar pada pola tidur dan nafsu makan.

Di mana seseorang yang cemas atau dalam keadaan manik mungkin mengalami sulit tidur, sementara seseorang yang sangat depresi mungkin tidur sepanjang waktu.

Jadi, bilamana kamu atau orang disekitarmu terlihat nafsu makan berkurang dan pola tidur terganggu maka sebaiknya pergi ke profesional kesehatan mental.

4. Pernah Mengalami Trauma

Mereka yang pernah mengalami peristiwa traumatis seperti riwayat pelecehan fisik atau pengalaman seksual maupun kejadian lainnya harus mendapatkan terapi.

"Psikoterapi memungkinkan seseorang untuk mengeksplorasi pengalaman menyakitkan ini dengan seseorang yang berpengalaman dalam mendengar tentang masalah ini yang bebas dari justifikasi," jelas dr. Ramani Durvasula.

Setelah mendengarkan, terapis pun dapat membantu pasiennya untuk mengatasi peristiwa traumatis dengan tepat.

5. Tidak Menikmati Aktivitas yang Biasanya Dilakukan

Orang yang berjuang dengan masalah psikologis atau emosional mungkin merasa terputus atau terasing dari kehidupan.

Kondisi tersebut pun mengakibatkan seseorang kehilangan minatnya pada kegiatan yang biasanya disukai, baik itu hobi atau bersosialisasi.

Adapun tanda lain ketika seseorang mengalami depresi di antaranya yakni isolasi, apatis akan masa depan, hingga berharap tidak hidup.

Bilamana kamu atau orang yang ada di sekitarmu mengalami beberapa tanda di atas, jangan ragu untuk segera pergi ke psikolog ya, Kawan Puan, demi kesehatan mental yang lebih baik.

Baca Juga: Ternyata Memasak Bantu Tingkatkan Kesehatan Mental, Ini Alasannya

(*)

Sumber: Forbes
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania

Benarkah Tertawa Baik untuk Menjaga Kesehatan Mental? Ini Penjelasannya