Kesehatan Reproduksi Perempuan: Tanda Menstruasi yang Perlu Diwaspadai

Ratu Monita - Kamis, 3 Maret 2022
Kesehatan reproduksi perempuan, jenis gangguan menstruasi.
Kesehatan reproduksi perempuan, jenis gangguan menstruasi. FotoDuets

Parapuan.co - Bicara kesehatan reproduksi perempuan tentu erat kaitannya dengan menstruasi

Siklus menstruasi normalnya terjadi setiap 21–35 hari dengan lama menstruasi sekitar 4–7 hari.

Jelang menstruasi, biasanya sebagian Kawan Puan akan merasakan sejumlah gejala, mulai dari nyeri pinggang hingga perubahan suasana hati. 

Namun, sebagian perempuan kerap mengalami perubahan pada siklus menstruasinya yang cenderung tidak biasa.

Seperti, pergeseran siklus secara tiba-tiba, nyeri haid yang luar biasa, bercak di antara siklus, dan perubahan lain yang tidak dapat dijelaskan.

Kondisi tersebut merupakan salah satu sinyal tubuh yang menandakan ada sesuatu yang salah pada kesehatan reproduksi perempuan.

Tanda atau gejala yang terjadi bisa menjadi tanda adanya masalah kecil dan tidak berbahaya, tetapi mungkin juga merupakan sinyal SOS untuk sesuatu yang serius.

Untuk mengetahui makna dari perubahan kondisi menstruasi yang terjadi, Sherry A. Ross, MD, ob-gyn memberikan penjelasannya yang dilansir dari laman Health.

Dr. Ross pun memberikan penjelasannya terkait 6 perubahan menstruasi yang perlu diperhatikan karena berkaitan dengan masalah kesehatan organ kewanitaan.

Baca Juga: Kesehatan Reproduksi Perempuan: Rahim Membesar Selama Menstruasi?

1. Jika terdapat gumpalan darah besar seperti jeli

Gumpalan darah di tampon atau di toilet merupakan hal yang normal saat sedang menstruasi dan terjadi ketika aliran darah haid sangat deras.

Namun, jika terdapat gumpalan kecil seukuran kismis maka kondisi kesehatan reproduksi perempuan tersebut perlu dikhawatirkan.

Salah satu faktor yang menyebabkan kondisi tersebut adalah adanya ketidakseimbangan hormon yang mengakibatkan aliran yang sangat deras, dan gumpalan besar juga bisa menjadi tanda infeksi atau bahkan keguguran.

2. Jika menstruasi menjadi sangat berat dan berlangsung lama

Kondisi lainnya yang perlu diwaspadai adalah saat menstruasi terasa begitu berat dan berlangsung lama.

Sebagian, perempuan mengalami menstruasi yang hanya berlangsung 3 hari dan sebagian lainnya menstruasi selama enam atau tujuh hari.

Untuk itu, jika menstruasi berlangsung lebih dari satu minggu maka itu bisa menjadi kondisi kesehatan organ kewanitaan yang mengkhawatirkan.

Baca Juga: Kesehatan Reproduksi Perempuan: Penyebab Miss V Gatal saat Menstruasi

Terdapat beberapa masalah yang dapat memicu kondisi tersebut, yakni sindrom tiroid dan ovarium polikistik (PCOS).

Selain itu, konsumsi obat-obatan juga dapat mengganggu hormon yang pada akhirnya memengaruhi siklus menstruasi.

Masalah kesehatan berupa fibroid rahim dan polip juga bisa menjadi penyebab menstruasi terasa berat.

Dalam kondisi ini, usia dan berat badan pun juga memengaruhi seorang perempuan mengalami kondisi demikian.

3. Jika terdapat bercak

Bercak atau pendarahan ringan di antara siklus juga menjadi tanda yang mengkhawatirkan.

Jika itu terjadi sesekali dan cukup ringan mungkin tidak ada yang terlalu dikhawatirkan dan bisa jadi merupakan hasil dari fluktuasi kadar hormon.

Sementara, jika terjadi agak berat, maka penting untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan.

4. Jika darah haid encer atau keabu-abuan

Baca Juga: Kenali 4 Penyebab Berat Badan Bertambah saat Menstruasi, Apa Saja?

Normalnya, darah menstruasi cenderung berwarna merah cerah, dan saat pendarahan berakhir, warnanya akan tampak coklat atau hitam.

Namun, jika terjadi perubahan warna dan tekstur, maka patut diperhatikan, apalagi jika cenderung encer dan/atau berwarna keabu-abuan, itu bisa menandakan adanya infeksi, seperti PMS, terutama jika menimbulkan bau busuk yang kuat.

5. Jika tidak mengalami menstruasi

Biasanya, masalah kesehatan PCOS dan masalah tiroid membuat aliran menstruasi lebih deras dan bertahan lebih lama, namun perubahan hormonal juga dapat membuat menstruasi hilang untuk sementara.

Selain masalah kesehatan tersebut, stres juga dapat menyebabkan perempuan tidak mengalami menstruasi.

Kemudian, jika tidak mengalami menstruasi selama lebih dari tiga bulan, maka penting untuk berbicara dengan dokter.

Nah, berikut perubahan kondisi menstruasi yang perlu diwaspadai dan menjadi tanda masalah kesehatan reproduksi perempuan. 

(*)

 

Sumber: Health
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati

Usia Sampai Gaya Hidup Jadi Faktor Risiko Pneumonia pada Orang Dewasa