5 Upaya Membantu Korban Kekerasan pada Perempuan di Ranah Domestik

Putri Mayla - Jumat, 10 Desember 2021
Upaya membantu korban kekerasan pada perempuan dalam rumah tangga.
Upaya membantu korban kekerasan pada perempuan dalam rumah tangga. elenaleonova

Parapuan.co - Kekerasan pada perempuan dalam rumah tangga menjadi permasalahan yang perlu menjadi perhatian banyak pihak.

Kekerasan dalam rumah tangga dapat membuat korban menjadi kesepian, terisolasi, dan dipenuhi ketakutan.

Kawan Puan dapat meminta bantuan jika mengalami atau melihat tindakan kekerasan yang terjadi di ranah domestik.

Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA, Nahar, mengatakan setiap orang bisa melaporkan tindak kekerasan pada anak dan perempuan dengan menelepon ke nomor 129 atau nomor WhatsApp layanan pengaduan SAPA 129.

Ada beberapa cara jika Kawan Puan ingin membantu seseorang yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga.

Baca Juga: PTSD Akibat Kekerasan pada Perempuan secara Seksual, Kenali Gejalanya

Berikut cara yang dapat Kawan Puan lakukan untuk membantu korban kekerasan pada perempuan dalam rumah tangga, seperti dilansir dari Verywellmind.

1. Luangkan waktu untuk mereka

Jika Kawan Puan memutuskan untuk menjangkau korban pelecehan, lakukanlah pada saat tenang.

Terlibat ketika emosi sedang memuncak dapat menempatkan Kawan Puan dalam bahaya.

Lebih lanjut, pastikan untuk menyisihkan banyak waktu jika korban memutuskan untuk membuka diri.

Terlebih lagi jika korban memutuskan untuk mengungkapkan rasa takut dan frustrasi yang terpendam selama bertahun-tahun akibat kejahatan pada perempuan yang mereka alami.

 

 

2. Mulai Percakapan

Kawan Puan dapat mengangkat subjek kekerasan pada perempuan dalam rumah tangga

Misalnya dengan mengatakan "Saya khawatir tentang Anda karena ....." atau "Saya khawatir tentang keselamatan Anda ..." atau "Saya telah melihat beberapa perubahan yang menyangkut saya ..."

Selain itu, Kawan Puan dapat mengenali kemungkinan tanda-tanda pelecehan jika seseorang tiba-tiba menjadi sangat pendiam dan menarik diri.

Beri tahu korban tersebut bahwa Kawan Puan akan menjaga kerahasiaan informasi apa pun yang diungkapkan.

Hindari memaksa korban untuk terbuka, biarkan percakapan berlangsung secara normal.

Baca Juga: Kenali 15 Bentuk Kekerasan pada Perempuan secara Seksual, Apa Saja?

3. Dengarkan tanpa menghakimi

Jika korban memutuskan untuk berbicara, dengarkan ceritanya tanpa menghakimi, menawarkan nasihat, atau menyarankan solusi.

Kemungkinannya adalah jika Kawan Puan mendengarkan secara aktif, korban akan memberi tahu dengan tepat apa yang mereka butuhkan.

Beri mereka kesempatan penuh untuk berbicara.

Kawan Puan dapat mengajukan pertanyaan klarifikasi, tetapi pada dasarnya biarkan orang tersebut melampiaskan perasaan dan ketakutannya.

Kawan Puan mungkin orang pertama yang menjadi tempat curhat korban kejahatan pada perempuan.

4. Pelajari tanda-tanda pelecehan

Banyak orang mencoba menutupi pelecehan karena berbagai alasan.

Mempelajari tanda-tanda peringatan kekerasan dalam rumah tangga dapat membantu Kawan Puan membantu mereka.

Tanda-tanda fisik dapat berupa memar di area tubuh tertentu.

Sementara tanda-tanda emosional di antaranya yakni rendah diri, terlalu lemah, takut, perubahan pola tidur atau makan, cemas atau gelisah, dan gejala depresi.

Kehilangan minat pada aktivitas dan hobi yang dulu dinikmati dan berbicara tentang bunuh diri juga dapat menjadi tanda-tanda korban mengalami pelecehan.

Baca Juga: Kekerasan pada Perempuan dan Anak dapat Dilaporkan Melalui Layanan Berikut

5. Percaya pada korban

Karena kekerasan dalam rumah tangga lebih tentang kontrol daripada kemarahan , seringkali korban adalah satu-satunya yang melihat sisi gelap pelaku.

Sering kali, korban terkejut mengetahui bahwa seseorang yang mereka kenal bisa melakukan kekerasan.

Akibatnya, korban sering merasa tidak ada yang akan percaya jika mereka menceritakan kekerasan tersebut kepada orang-orang.

Percayai cerita korban untuk membantunya mengetahui apa yang ia butuhkan.

Bagi seorang korban, akhirnya memiliki seseorang yang tahu kebenaran tentang perjuangan mereka dapat menumbuhkan harapan.

Selanjutnya, jika dirasa perlu, Kawan Puan dapat membantu korban kekerasan pada perempuan dalam rumah tangga untuk mendapatkan pendampingan dari lembaga hukum atau dinas layanan perlindungan pada perempuan dan anak di daerah setempat.

(*)

Sumber: verywellmind
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara