Takut Pada Perempuan Cantik? Bisa Jadi Kamu Menderita Venustraphobia

Maharani Kusuma Daruwati - Jumat, 3 Desember 2021
Venustraphobia, pria takut pada perempuan cantik
Venustraphobia, pria takut pada perempuan cantik airdone

Sehingga, memaksa mereka untuk berpura-pura tidak takut pada perempuan saat berada di sekitar orang lain.

Berikut ini gejala yang lebih umum dari venustraphobia:

  • Kecemasan yang intens ketika berada di sekitar perempuan cantik
  • Kecemasan saat memikirkan perempuan cantik
  • Memalukan, menyesal, dan mengkritik diri sendiri
  • Menghindari tempat di mana perempuan menarik mungkin
  • Isolasi dan kesepian
  • Citra diri yang buruk
  • Dapat membuat keputusan hanya berdasarkan emosi

Baca Juga: Trypanophobia: Fobia Jarum yang Bisa Hambat Program Percepatan Vaksinasi

Bisa Disembuhkan

Sebuah penelitian mengatakan, diperkirakan sekitar 0,47 persen pria di Inggris dan 0,61 persen pria di Amerika terserang venustraphobia.

Penelitian lain menyebutkan penderita fobia ini lebih banyak berasal dari kalangan menengah ke atas.

Penyebabnya adalah sikap rendah diri yang berlebihan.

Berawal dari tak percaya diri, lama-kelamaan perasaan ini terakumulasi menjadi fobia.

Mengutip dari Kompas.com, penderita fobia ini sebenarnya bisa disembuhkan.

Ada berbagai metode pemulihan untuk membuat penderitanya keluar dari ketakutan, mulai dari hipnoterapi, neuro-linguistic programming, hingga energy psychology.

Seperti komputer, terapi hipnoterapi dilakukan dengan memprogram ulang alam bawah sadar penderitanya dengan bantuan terapi atau psikolog sebagai mediator.

Ketika rasa takutnya telah diprogram ulang, gejala fobia ini akan ditekan seminim mungkin.

Neuro-linguistic programming menggunakan kekuatan imajinasi untuk memprogram ulang rasa takut si penderita.

Sedangkan energy psychology merupakan terapi pemulihan yang menggabungkan berbagai macam bentuk pemulihan terhadap fobia. Metode ini relatif aman.

Cara lain yang juga dilakukan untuk penyembuhan adalah menggunakan obat antidepresan, terapi bicara, atau cognitive behaviour therapy.

(*)

 

Benarkah Tertawa Baik untuk Menjaga Kesehatan Mental? Ini Penjelasannya