Mengenal RUTH, Rumah Aman untuk Perempuan Korban Kehamilan Tak Diinginkan

Aulia Firafiroh - Selasa, 30 November 2021
Rumah Tumbuh Harapan (RUTH)
Rumah Tumbuh Harapan (RUTH) Instagram

Parapuan.co- Kawan Puan, ada 60 juta bayi di dunia yang diaborsi saat masih dalam kandungan.

Indonesia sendiri masuk ke dalam empat negara dengan tingkat aborsi terbesar di dunia.

Melansir dari Kompas, angka aborsi sudah mencapai 2,3 juta dan mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Melihat fenomena sosial tersebut, Devi Sumarno mendirikan yayasan Rumah Tumbuh Harapan (RUTH) bersama suaminya, Charles Wong, untuk perempuan korban kehamilan tidak diinginkan atau tidak direncanakan.

Baca juga: Sosok Devi Sumarno, Pendiri Rumah RUTH untuk Korban Kehamilan Tak Diinginkan

RUTH sendiri adalah rumah aman dan pendampingan untuk perempuan yang mengalami kekerasaan berbasis gender salah satunya kehamilan yang tidak diinginkan.

Layanan yang diberikan RUTH sendiri kepada perempuan korban kehamilan tidak diinginkan salah satunya pendampingan kesehatan.

" Kami memberikan pendampingan kesehatan untuk perempuan dengan kehamilan tidak diinginkan seperti cek USG ke dokter, kontrol tensi, minum obat, dan cek PMS (penyakit menular seksual)," cerita Devi saat diwawancarai oleh PARAPUAN pada Selasa (30/11/2021).

Tak jarang, RUTH juga membantu para perempuan tersebut untuk mengurus BPJS mereka.

"Kami juga sering membantu klien untuk mengurus BPJS mereka. Karena banyak klien yang belum punya BPJS atau BPJS nunggak, padahal BPJS bisa membantu juga untuk akses fasilitas kesehatan mereka," tambah ibu dua anak ini.

Layanan kedua yang RUTH lakukan ialah pendampingan psikologi bagi perempuan korban kehamilan tidak diinginkan.

"Kedua, kami juga menyediakan layanan konseling psikologi one on one, kelompok, psikotest untuk acuan penanganan kasus,"papar perempuan yang akrab disapa Ci Devi ini.

"Di dalam kelas pendampingan psikologi ini, ada berbagai kelas. Seperti kelas keterampilan, kelas pemulihan," tambah Ci Devi.

Baca juga: Mengenal Komunitas HelpNona, Ruang Aman Penyintas Kekerasan

Kelas-kelas yang disediakan RUTH bagi perempuan korban kehamilan tidak diinginkan juga bertujuan untuk memberdayakan sesama.

"Kelas-kelas yang kami lakukan mengandung art therapy bagi mereka. Seperti menjahit dengan tangan, yang bertujuan untuk melatih kesabaran dan konsistensi. Itu semua adalah bagian dari terapi buat mereka,"

Selain itu, ada pendampingan sosial yang RUTH berikan bagi perempuan-perempuan ini.

"Perempuan dengan kehamilan tidak diinginkan kerap mendapat stigma seperti dianggap aib dan mengandung anak haram. Contoh ada perempuan yang hamil lalu dikeluarkan dari sekolah. Kami melakukan datangi dan berbicara kepada pihak sekolahnya agar perempuan tersebut tidak dikeluarkan dari sekolah," papar Ci Devi

Sebagai sesama perempuan, Ci Devi berharap perempuan tetap bisa mengakses pendidikan meski ia mengalami kehamilan tidak diinginkan.

"Saya ingin perempuan tetap melanjutkan pendidikannya meski terlanjur hamil. Minimal pendidikan kuliah atau S1 lah," tambahnya.

Tak hanya itu, Ci Devi juga bercerita bahwa sebagian besar perempuan mengalami kehamilan tidak diinginkan yang datang ke RUTH karena dimanipulasi oleh pasangan mereka.

"Sebagian besar mereka yang mengalami kehamilan tidak diinginkan adalah perempuan yang dibohongi dan dimanipulasi oleh pacar mereka. Banyak mereka yang menemukan pasangan lewat aplikasi kencan online, kemudian setelah si laki-laki mendapatkan apa yang diinginkan dan menghamili, ditinggal begitu saja," cerita Ci Devi.

Baca juga: Pentingnya Mencantum Hak Korban Kekerasan Seksual di Kontrak Kerja Menurut Lola Amaria

Mengingat budaya victim blaming masih kental di Indonesia, RUTH hadir untuk menyediakan rumah bagi perempuan dengan kasus ini yang diasingkan oleh orang-orang di sekitarnya.

"Sayangnya masyarakat banyak yang menyalahkan perempuan. Padahal bukan salah mereka jika perempuannya jika tidak tahu apa-apa atau kurang teredukasi. Maka dari itu, RUTH ada untuk membantu mengedukasi mereka juga," jelasnya.

Lalu, bagaimana caranya jika ada perempuan dengan kehamilan tidak diinginkan ingin menghubungi RUTH?

 

Kawan Puan bisa menghubungi menghubungi instagram resmi yayasan Rumah RUTH @rumahruth atau bisa kunjungi langsung website resminya di sini.

Jangan khawatir, pesan kalian akan direspon langsung oleh pihak RUTH.

"Perempuan dengan kehamilan tidak diinginkan cenderung stres dan depresi sehingga tak jarang yang memiliki pemikiran untuk bunuh diri. Maka dari itu RUTH akan merespon cepat atau kalau bisa kami mendatangi langsung," ujar Ci Devi.

Seperti yang diketahui, RUTH memberikan layanan dan penampungan bagi perempuan yang mengalami kehamilan tidak diinginkan.

Untuk biaya, Rumah RUTH tidak memasang tarif bagi siapa saja yang datang kesana.

Jika ada yang membayar, silahkan. Jika tidak juga, tidak apa-apa.

 "Kami menyebutnya Rumah RUTH ini persembahan kasih. Mau membayar tidak apa-apa. Tidak membayar juga tidak apa-apa," tambah Ci Devi.

Semoga informasi mengenai Rumah RUTH membantu Kawan Puan yang mengalami masalah ini. (*)

 

Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh